Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Varian Omicron Meningkatkan Kasus Kematian di Indonesia?

Kompas.com - 07/02/2022, 06:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini menjadi sorotan bersamaan dengan meroketnya kasus varian Omicron.

Sejak Desember 2021 hingga saat ini, kasus harian Covid-19 yang dilaporkan berkisar dari ratusan hingga ribuan kasus.

Indonesia kembali melaporkan lebih dari 10.000 kasus baru pada 29 Januari 2022. Lalu pada 3 Februari 2022 melaporkan lebih dari 20.000 kasus.

Bahkan kini melebihi 30.000 kasus, yaitu per 6 Februari terdapat 36.057 kasus baru.

Baca juga: Apakah PCR Bisa Mendeteksi Varian Omicron?

Bagaimana dengan tren kematian akibat Covid-19 di Indonesia?

Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, saat ini tren kematian yang meningkat akibat varian Omicron belum terlihat.

"Namanya kematian itu adalah indikator telak yang akan terlihat biasanya setelah kasus meningkat paling cepat 3 minggu," kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (6/2/2022).

Dicky menambahkan, saat ini memang mulai terlihat adanya peningkatan kasus kematian, akan tetapi tren ini baru akan terlihat di akhir Februari atau awal Maret.

Baca juga: Gejala Varian Omicron yang Dirasakan Setelah Bangun Tidur, Apa Saja?

Pemerintah diharapkan genjot vaksinasi booster

Ilustrasi varian Omicron. Kasus infeksi varian baru Covid-19 Omicron (B.1.1.529) telah dilaporkan 40 negara hingga Minggu (5/12/2021). Tidak ada laporan kematian karena Omicron.SHUTTERSTOCK/angellodeco Ilustrasi varian Omicron. Kasus infeksi varian baru Covid-19 Omicron (B.1.1.529) telah dilaporkan 40 negara hingga Minggu (5/12/2021). Tidak ada laporan kematian karena Omicron.

Hal itu karena orang-orang yang meninggal sekarang, artinya sudah terpapar sejak 3-4 minggu sebelumnya.

Sehingga untuk mengetahui dampak dari varian Omicron terhadap kasus kematian, bisa dilihat 3-4 ke depan.

Dijelaskan juga bahwa angka kematian adalah penanda keparahan suatu wabah atau pandemi.

"Semakin banyak kematian berarti parah," imbuh DIcky.

Baca juga: Apakah Isolasi Mandiri Bisa Diakhiri Lebih Cepat dengan PCR?

Dicky khawatir kematian akan banyak terjadi di daerah yang memiliki penduduk berisiko tinggi, seperti lansia dan orang dengan komorbid yang belum di-booster.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah bisa segera menggalakkan vaksinasi booster untuk kelompok rentan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com