[POPULER TREN] Tren Kasus Covid-19 di Indonesia yang Terus Menanjak | Bahaya Konsumsi Teh dan Kopi Pagi

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Sabtu (22/1/2022).

Informasi seputar naiknya kasus Covid-19 di Indonesia secara konstan dalam 5 hari terakhir mendominasi perhatian publik.

Kenaikan kasus Covid-19 tersebut dapat dilihat dari tren kasus harian sejak 17 Januari hingga 21 Januari 2022.

Selain terkait peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, informasi seputar bahaya konsumsi teh dan kopi pagi dalam keadaan perut kosong, sebab kucing tidak tertarik dengan berburu tikus hingga efek samping booster Moderna juga menarik perhatian pembaca.

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Sabtu (22/1/2022) hingga Minggu (23/1/2022) pagi.

1. Tren kasus Covid-19 di Indonesia yang terus menanjak

Secara berturut-turut, kasus Covid-19 di Indonesia secara konstan terus menunjukkan adanya peningkatan dalam 5 hari terakir.

Hal itu dapat dilihat dari grafik kasus harian yang ditampilkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 melalui laman covid19.go.id.

Peningkatan kasus secara konstan tersebut mulai terlihat sejak 17 Januari 2022 hingga 21 Januari 2022.

Tren peningkatan kasus Covid-19 sebenarnya sudah mulai terlihat sejak awal Januari lalu, di mana kasus harian yang sebelumnya cenderung stabil di kisaran 100-200 kasus kemudian perlahan bertambah.

Informasi selengkapnya terkait tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dapat disimak pada berita berikut:

Saat Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Melonjak, Lebih 2.000 Kasus Sehari...

2. Sebab kucing tidak tertarik berburu tikus

Unsplash/Dorothea Oldani Ada kucing domestik yang suka berburu dan menerkam tikus, namun ada pula kucing yang tak peduli dengan kehadiran tikus.

Kucing dan tikus tak pernah bersekutu. Paham ini telah dipercaya dari masa ke masa.

Melansir National Geographic, bangsa Mesir Kuno adalah bangsa yang dipercaya pertama kali memelihara dan menjadikan kucing sebagai hewan rumahan, sahabat manusia.

Dimulai dari keinginan membasmi hama tikus, kemudian menjadi sebuah pemujaan.