Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Salatiga Terjangkit Japanese Encephalitis, Penyakit Apa Itu?

Kompas.com - 28/12/2021, 09:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warga Salatiga, Jawa Tengah dilaporkan terjangkit penyakit Japanese encephalitis

Diberitakan Kompas.com, Senin (27/12/2021) Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, penyakit tersebut disebabkan gigitan nyamuk dan menyerang jaringan otak.

"Hasil laboratorium dari pasien berinisial AO tersebut positif Japanese encephalitis, ini yang diserang jaringan otak. Warga umum biasa menyebut dengan radang otak," kata Yuliyanto.

Yuliyanto mengatakan, merespons temuan penyakit itu, petugas Puskesmas Sidorejo Lor telah melakukan penyelidikan epidemiologi pada 16 Desember 2021.

"Saat ini kondisi pasien sudah membaik, kesadaran masuk kategori compos mentis atau normal. Pasien dirawat di RSUD Salatiga, hasil pemeriksaan sudah keluar dan hasilnya positif," kata dia.

Baca juga: Ada Warga Salatiga Terjangkit Japanese Encephalitis, Ini Pesan Wali Kota

Apa itu penyakit Japanese encephalitis?

Melansir laman National Health Service (NHS) Inggris, penyakit Japanese encephalitis adalah infeksi otak akibat virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk.

Penyakit Ini paling umum dijumpai di daerah pedesaan di Asia Tenggara, dan pulau-pulau yang berada di kawasan Pasifik dan Timur Jauh.

Virus penyebab Japanese encephalitis ditemukan pada babi dan burung, dan terbawa oleh nyamuk ketika mereka menggigit hewan yang terinfeksi.

Penyakit ini tidak dapat menyebar dari orang ke orang.

NHS menyebutkan, saat ini tidak ada obat untuk Japanese encephalitis. Perawatan pasien melibatkan pemberian dukungan terhadap fungsi tubuh saat mencoba melawan infeksi.

Pasien yang terinfeksi Japanese encephalitis biasanya perlu dirawat di rumah sakit sehingga mereka dapat diberikan oksigen, dan obat-obatan untuk mengobati gejala yang diderita.

Baca juga: Warga Australia di Indonesia Diminta Waspadai Japanese Encephalitis, Kemenkes Membantah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com