Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Toilet SPBU Jadi Ajang Pungli, Ini Cerita Ignasius Jonan Benahi Toilet KAI

Kompas.com - 19/11/2021, 16:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Media sosial diramaikan dengan unggahan warganet mengenai adanya pungutan liar di toilet SPBU

Adapun narasi yang dibagikan tersebut adalah sebagai berikut:

"KITA BICARA PUNGLI Rp.2000. DI TOILET SPBU kok malah loe bilang SEDEKAH IKHLAS 2000 LOE MASIH WARAS KAN. GAWAT BRO...!!! katanya pembayaran 2000 di TOILET SPBU. secara sukarela. tapi ketika saya gak bayar. tiba tiba KASIR TOILET SPBU memanggil saya....Pak...Bapak belum bayar 2000. Apa ini yg dikatakan suka rela," ujar pemilik akun.

Terkait dengan unggahan tersebut, Unit Manager Communication Relations dan CSR MOR III PT Pertamina Eko Kristiawan mengatakan, membayar uang setelah menggunakan toilet di SPBU sifatnya sukarela.

Sehingga pemakaian toilet di SPBU jika ingin membayar hal tersebut baik, namun jika tidak membayar tak menjadi soal.

Poster yang dibagikan salah satu warganet di media sosial menyebut uang yang dibayarkan saat menggunakan toilet di SPBU sebagai pungutan liar (pungli).FACEBOOK Poster yang dibagikan salah satu warganet di media sosial menyebut uang yang dibayarkan saat menggunakan toilet di SPBU sebagai pungutan liar (pungli).

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Toilet di SPBU Jadi Ajang Pungli Kencing Bayar Rp 2.000

Ignasius Jonan dan toilet KAI

Ramai soal toilet di fasilitas umum ini mengingatkan pada reformasi Kereta Api Indonesia (KAI) yang dilakukan oleh Direktur PT KAI saat itu Ignasius Jonan. 

Keberhasilan Jonan dalam memperbaiki KAI dari yang sebelumnya 'semrawut' menjadi transportasi yang nyaman sebagaimana terlihat saat ini, dimulai dari langkah awalnya memperbaiki toilet yang ada di stasiun.

Pilihan awal Jonan untuk memutuskan memperbaiki toilet sempat ditanyakan oleh banyak pihak, mengapa yang ia lakukan justru memperbaiki toilet terlebih dahulu.

"Loh, saya bilang kalau ngurus toilet di stasiun enggak bisa, saya yakin yang lain enggak bisa," ujar Jonan dikutip dari Kompas.com 17 November 2020.

Tekad kuat Jonan memperbaiki toilet ditunjukkan dengan sedikit memberikan hardikan kepada seluruh pejabat di KAI mulai dari kepala stasiun, pimpinan direksi hingga dirinya sendiri

"Saya bilang gini, tiga bulan, kalau semua toilet di stasiun enggak bisa beres saya tutup semua. Saya tutup toilet Anda semua. Termasuk ruang kerja saya. Kita pakai tolet umum, enggak mau tahu saya. Beres," tuturnya.

Dengan adanya perubahan kecil yang disandingkan dengan kegigihan, Jonan yakin perubahan pada akhirnya akan dirasakan oleh perseroan.

"Kita itu kerjakan, betulkan hal kecil seminggu satu saja. Setahun ada 54 (minggu). 5 tahun, paling kurang ada 200 improvement. Masa Kereta Api enggak berubah," katanya.

Baca juga: Jonan dan Toilet Seharga Dua Mobil Kijang

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com