Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat British European Airways, 118 Orang Tewas

Kompas.com - 18/06/2021, 08:38 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 49 tahun yang lalu, pesawat British European Airways jatuh setelah lepas landas dari Bandara Heathrow, London pada 18 Juni 1972.

Akibatnya, seluruh penumpung yang berjumlah 118 orang tewas.

Penyebab resmi kecelakaan ini masih belum diketahui, tetapi diyakini karena pesawat membawa terlalu banyak muatan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Patung Liberty Tiba di New York

Kejadian

Mengutip History, ada masalah serius yang dihadapi industri penerbangan menjelang musim panas 1972.

Maraknya terjadi pembajakan pesawat dan pilot merasa sangat rentan karena mereka paling sering menanggung beban kekerasan.

Pada 18 Juni 1972 di Bandara Heathrow, semua tampak berjalan lancar.

Penerbangan pagi British European Airways (BEA) ke Brussel pun dipenuhi penumpang dan kondisi cuaca saat itu cukup baik. 

Pesawat tipe Jet Trident 1 itu pun lepas landas tanpa kendala. Tapi, tepat setelah rodanya ditarik, pesawat itu tiba-tiba jatuh dari udara.

Pesawat tersebut terbelah karena benturan keras di tanah. Ledakan besar yang berasal dari pasokan bahan bakar juga tak terhindarkan, sehingga menghamburkan isi pesawat.

Hanya dua dari 118 penumpang dan awak kapal yang ditarik dari reruntuhan hidup-hidup, tapi keduanya meninggal hanya beberapa jam kemudian.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kapal General Slocum Terbakar, 1.021 Tewas

Penyelidikan

Hasil penyelidikan tape recorder pesawat menunjukkan bahwa alat kemudi otomatis telah mengurangi kecepatan sebelum pesawat mencapai kekuatan cukup untuk terbang, dikutip dari Harian Kompas, 21 Juni 1972.

Bersamaan dengan itu, bagian belakang sayap yang dilengkungkan ke bawah untuk menambah gaya angkat pesawat, justru diangkat lebih cepat.

Hal itu membuat pesawat kehilangan keseimbangan dan jatuh seperti batu dari langit.

Pilot sempat mengambil alih kemudi otomatis, tapi sudah terlambat karena ketinggian pesawat tak memungkinkannya untuk melakukan manuver.

Diketahui bahwa co-pilot pesawat yang melakukan kesalahan tersebut.

Sementara itu, pemberitaan Harian Kompas, 24 Juni 1972, menyebutkan, co-pilot berusia 21 tahun tersebut baru beberapa bulan lulus dari sekolah penerbangan.

Penyelidikan lain menunjukkan bahwa pesawat tersebut kelebihan muatan atau muatannya tidak didistribusikan secara benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com