Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti dan Sejarah Malioboro serta Barang yang Dijual di Kawasan Ini

Kompas.com - 29/05/2021, 11:17 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Arti Malioboro, sebuah pusat kota di Yogyakarta mungkin belum diketahui banyak orang. Simak penjelasan tentang arti dari Malioboro.

Sebelumnya, nama Malioboro kembali menjadi perbincangan publik setelah adanya keluhan wisatawan terkait harga pecel lele yang dinilainya mahal.

Wisatawan itu mengunggah video TikTok tentang pengalamannya membeli pecel lele di sebuah penjual di sekitar Malioboro. Saat membayar perempuan itu kaget karena harga pecel lele per porsinya dinilai mahal, yakni Rp 37.000 dengan rincian lele Rp 20.000, lalapan Rp 10.000 dan nasi putih Rp 7.000.

Video itu menjadi viral dan mengundang beragam reaksi dari publik. Pemkot Yogyakarta juga merespons dan mengancam akan menutup penjual yang memberikan harga mahal.

Paguyuban Lesehan Malam Malioboro pun angkat bicara tentang perkara itu. Ketua Paguyuban, Sukidi mengklarifikasi bahwa penjual pecel lele yang disebut mahal itu bukan PKL Malioboro, melainkan pedagang di luar kawasan itu. Bahkan Paguyuban mengancam akan menuntut balik wisatawan yang menuding PKL Malioboro menjual pecel lele mahal.

Baca juga: Penjual Pecel Lele Mahal Bukan PKL Malioboro, Paguyuban Ancam Gugat Wisatawan

Sementara itu pemerintah kecamatan setempat menelusuri penjual pecel lele yang dimaksud dan ternyata memang bukan PKL Malioboro, melainkan rumah makan yang berada di sekitar Malioboro. Namun rumah makan tersebut bukan berada di kawasan Malioboro sendiri.

Pasca-polemik harga pecel lele itu, nama Malioboro pun kembali populer. Warganet mencari tahu apa yang dimaksud atau arti Malioboro, apa saja yang dijual dan kapan kawasan itu buka dan tutup.

Arti dan sejarah Malioboro

Malioboro merupakan salah satu kawasan wisata di pusat kota Yogyakarta. Dilansir dari laman arsipdanperustakaan.jogjakarta.go.id, Malioboro adalah salah satu dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta ke perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Nama Malioboro diambil dari bahasa Sansakerta "Malyabhara" yang berarti karangan bunga. Namun ada juga beberapa ahli menyebut bahwa nama Malioboro berasal dari nama seorang kolonial Inggris bernama Marlborough yang pernah tinggal di Yogyakarta pada tahun 1811 - 1816 M.

Malioboro dibangun pada awal abad ke-19 dan didesain sebagai kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan. Malioboro sudah terkenal sejak era kolonial (1790-1945).

Yang Dijual di Malioboro

Malioboro menjadi daya tarik wisatawan karena merupakan area wisata kuliner dan belanja.

Kawasan itu menjadi tempat penjualan makanan khas Yogyakarta. Mulai pecel lele, gudeg Yogya hingga makanan lainnya.

Waktu yang tepat menikmati kuliner di kawasan Malioboro adalah pada malam hari. Di sana juga banyak pengamen yang antre untuk "konser" di hadapan para wisatawan yang menikmati kuliner khas Yogyakarta.

Selain kuliner, barang lain yang dijual di Malioboro adalah baju, batik, kerajinan, aksesoris serta pernak-pernik khas Yogyakarta yang biasa dijadikan sebagai oleh-oleh.

Menurut laman arsipdanperpustakaan.jogjakota.go.id, salah satu cara berbelanja di Malioboro adalah dengan proses tawar menawar. itu menjadi salah satu khas transaksi di sana.

Baca juga: Agar Tak Ada Wisatawan yang Dituntut, Pemkot Yogyakarta Ajak Pedagang Malioboro Diskusi

Wisatawan bisa mendapatkan harga terbaik dari hasil tawar menawar itu.

Saat pandemi, kawasan Malioboro mengalami pembatasan aktivitas, yakni hingga pukul 20.00 WIB. Kawasan ini sempat ditutup saat Malam Tahun Baru 2021 untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

Namun kini kawasan Malioboro sudah mulai dibuka, namun tidak sampai larut malam. Pengunjung juga tetap diwajibkan menerpakan protokol kesehatan ketika masuk kawasan Malioboro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com