Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Fotokopi Kartu Keluarga Jadi Bungkus Nasi, Ini Imbauan Dukcapil

Kompas.com - 10/05/2021, 07:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, beredar viral sebuah foto yang menunjukkan bungkus nasi kucing menggunakan fotokopo Kartu Keluarga atau KK.

Unggahan ini pun ramai diperbincangkan warganet di media sosial Twitter, Minggu (9/5/2021).

Foto itu diunggah oleh akun Twitter Muhammad al-Kenzo, @faizaufi. 

Hingga Minggu (9/5/2021) malam, unggahan foto itu telah dibagikan ulang lebih dari 8.000 kali, dan disukai lebih dari 23.000 pengguna Twitter lainnya. 

Tidak hanya fotokopi Kartu Keluarga, sempat beredar fotokopi KTP yang dijadikan bungkus nasi.

Hal ini menjadi perhatian karena dokumen itu menyimpan data pribadi yang sangat penting dan rawan disalahgunakan.

Baca juga: Video Viral Anggota DPRD Maluku Utara Tabrak Polantas Saat Ditindak

Imbauan Ditjen Dukcapil

Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh mengingatkan, penyebaran data pribadi harus diberantas secara bersama.

Menurut dia, penggunaan fotokopi KK atau KTP sebagai bungkus makanan hanya sebagian kecil data yang tersebar. 

"Yang di nasi bungkus atau bungkus kacang itu hanya minor saja. Lebih ngeri lagi penyebaran data di internet," ujar Zudan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/5/2021).

Ia mengatakan, ketika kita melakukan pencarian di mesin pencari Google dengan kata kunci " KTP elektronik, NPWP, rekening bank, nomor handphone dan membukanya di fitur "image/gambar", maka akan keluar puluhan ribu data pribadi warga di Indonesia.

Yang memprihatinkan, kata Zudan, tak ada sensor pada dokumen-dokumen penting tersebut.

"Itu tak cuma di Indonesia, di luar negeri juga banyak. Coba saja ketik ' ID card USA, ID card Swiss, ID card Netherland', Anda akan mendapatkan gambaran dari perlindungan data pribadi," ujar Zudan.

"Jadi, tidak melihat seolah-olah Indonesia kayak begitu. Itu ada berapa juta kartu elektronik yang terpampang," lanjut dia.

Baca juga: Viral Detik-detik Kereta Serempetan dengan Bus di Solo, Begini Kejadiannya

Jangan unggah dokumen pribadi!

Ia mengatakan, perlindungan data pribadi menjadi pekerjaan rumah besar bagi masyarakat dan pemerintah.  

Sebab, kejadian ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com