Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Larangan Mudik, Bagaimana Volume Kendaraan yang Tinggalkan Jabotabek?

Kompas.com - 03/05/2021, 16:29 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Larangan mudik Lebaran 2021 untuk menekan penyebaran virus corona akan mulai berlaku pada Kamis (6/5/2021).

Untuk mendukung pemberlakuan kebijakan tersebut, Kepolisian telah menyiagakan ratusan titik penyekatan yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sumatera.

Diberitakan Kompas.com, Senin (3/5/2021), Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan, tahun ini ada 333 titik penyekatan mudik Lebaran.

Baca juga: Berlaku 6 Mei, Ini Aturan Larangan Mudik Lebaran 2021

Untuk mengantisipasi masyarakat yang hendak curi-curi kesempatan mudik sebelum 6 Mei, pemerintah memberlakukan aturan tambahan berupa pengetatan perjalanan.

Pengetatan perjalanan berlaku mulai 22 April sampai 5 Mei, dan 18 sampai 24 Mei 2021.

Apakah langkah pengetatan ini efektif? Bagaimana volume kendaraan yang melintasi ruas tol Jasa Marga?

PT Jasa Marga (Persero) selaku operator ruas jalan tol di Indonesia mencatat, terjadi penurunan lalu lintas pada akhir pekan terakhir sebelum masa peniadaan mudik.

Corporate Communication & Community Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, berdasarkan catatan Jasa Marga, sebanyak 387.383 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada periode akhir pekan terakhir sebelum memasuki masa peniadaan mudik.

Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur) dari Jumat sampai Minggu (30 April-2 Mei 2021).

"Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini turun 10 persen jika dibandingkan lalin normal," kata Heru dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Rincian distribusi lalu lintas

Heru menyebutkan, distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta terbagi menjadi tiga arah dominan, yaitu Timur, Barat, dan Selatan:

  • 181.026 kendaraan menuju arah Timur
  • 118.983 kendaraan menuju arah Barat
  • 87.374 kendaraan menuju arah Selatan

Baca juga: Mereka yang Masuk Kategori Ini Boleh Lakukan Perjalanan Saat Ada Larangan Mudik

Berikut rincian distribusi lalu lintas yang meninggalkan Jakarta:

1. Arah Timur

GT Cikampek Utama dengan jumlah 99.095 kendaraan meninggalkan Jakarta, naik sebesar 1,3 persen dari lalu lintas normal.

Sedangkan GT Kalihurip Utama, dengan jumlah 81.931 kendaraan meninggalkan Jakarta, turun sebesar 18,1 persen dari lalu lintas normal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Tren
5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com