KOMPAS.com - Mutasi virus corona B.1.1.7 yang berasal dari Inggris disebutkan telah terdeteksi di Indonesia pada Selasa (2/3/2021).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa dua kasus mutasi B.1.1.7 ditemukan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS).
Perlu diketahui, mutasi virus corona B.1.1.7 disebut lebih menular sebesar 70 persen dibandingkan virus corona varian lain.
Sebab, mutasi virus ini mampu bereplikasi lebih cepat di dalam tenggorokan.
Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Sudah Masuk Indonesia, Ini Informasi Lengkapnya...
Lantas, bagaimana sikap Satgas Covid-19 terkait kemunculan strain B.1.1.7 di Indonesia?
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiu Adisasmito menegaskan, guna mencegah penyebaran virus meluas di Indonesia, pihaknya telah melakukan monitoring dan penjagaan yang ketat di pintu masuk Indonesia.
"Saat ini pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (3/3/2021) pagi.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah tubuh terpapar virus yang menyerang saluran pernapasan itu.
"Selanjutnya merupakan tanggung jawab kita semua mencegah penularan terjadi di masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan," lanjut dia.
Baca juga: 7 Fakta Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Inggris yang Sudah Masuk ke Indonesia
Selain itu, Wiku menjelaskan bahwa Satgas Covid-19 dalam menetapkan kebijakan pelaku perjalanan internasional selalu berusaha adaptif dengan situasi dan kondisi yang ada, termasuk perubahan kebijakan jika diperlukan.
Saat ini upaya yang akan dilakukan pemerintah yakni mencegah penularan strain virus baru di tengah-tengah masyarakat.
Lantaran masih berlangsungnya proses vaksinasi di Indoensia, Satgas meminta masyarakat tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak mengatasi pandemi.
Sebab, vaksin hanya mencegah gejala Covid-19 lebih parah jika seseorang terinfeksi Covid-19.
Meski vaksin dapat menyelamatkan nyawa, perubahan perilaku harus menjadi fondasi utama menghentikan penularan virus Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Menilik Varian B117, Mutasi Virus Corona yang Diyakini Lebih Mudah Menular
Berdasarkan analisis terakhir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan bahwa ada kenaikan kasus infeksi Covid-19 di Amerika, Asia Tenggara, Eropa, dan Mediterania Timur.