KOMPAS.com - Status Gunung Semeru masih dalam level II atau 'Waspada' menyusul terjadinya Awan Panas Guguran (APG) pada Sabtu (16/1/2021) pukul 17.24 WIB.
APG meluncur sejauh kurang lebih 4 kilometer dan disertai guguran lava dengan jarak luncur antara 500-1.000 meter dari Kawah Jonggring Seloko ke arah Besuk Kobokan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status gunung api tersebut berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II atau Waspada," sebut PVMBG dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com dari BNPB, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Berikut Rentetan Letusan Dahsyatnya sejak 1818
Telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 KM pada Sabtu (16/1) pkl 17.24 WIB. #Semeru #InfoBencana #BNPBIndonesia pic.twitter.com/H6ndVbLU1w
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) January 16, 2021
PVMBG menjelaskan, potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru adalah lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
Selain itu, apabila terjadi hujan, dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, BNPB: Waspadai Potensi Banjir Lahar Dingin