Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 Dimulai 13 Januari, Waspada 5 Hoaks Soal Vaksin Ini

Kompas.com - 06/01/2021, 14:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengikuti sejumlah sejumlah negara lainnya yang sudah lebih dulu, Indonesia rencananya akan mulai vaksinasi pada pertengahan Januari ini. 

Diberitakan Kompas.com, Senin (4/1/2021), Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menjadwalkan vaksinasi Covid-19 pekan depan namun masih menunggu izin edar darurat atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Tadi dilaporkan bahwa pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan," kata Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai 13 Januari, Bagaimana jika Izin Edar Vaksin Belum Terbit?

Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tujuan utama vaksinasi di masa pandemi Covid-19 ini adalah untuk menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity.

Sehingga apabila makin banyak orang yang kebal terhadap virus maka berangsur-angsur pandemi bisa berakhir. 

 

"Perlu diingat tujuan utama vaksinasi di masa pandemi adalah terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok. Meskipun vaksinasi pada individu menciptakan kekebalan pada individu itu," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/12/2020).

Meskipun vaksinasi penting dilakukan, masih saja ada beredar sejumlah hoaks di masyarakat terkait vaksin Covid-19 yang akan beredar di Indonesia. Apa saja itu?

Baca juga: Satgas Covid-19: Hindari Membuat Asumsi yang Kontraproduktif dengan Tujuan Vaksinasi

Vaksin dapat mengubah genom

Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma Bambang Herianto menjelaskan ada vaksin yang menggunakan RNA, ada yang menggunakan DNA.

Terkait beredarnya informasi bahwa vaksin dapat mengubah genom manusia menjadi hal lain, menurut Bambang itu tidak benar.

"Betul-betul hoaks," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Dia menjelaskan meski berasal dari RNA, genetiknya sudah terputus. Jadi tidak mungkin dengan tiba-tiba masuk ke gen manusia lalu mengubah manusia menjadi buaya, monyet, atau lainnya. Dia mengatakan para ahli sudah memperhitungkannya.

"RNA diambil kemudian dijadikan vaksin. Nggak mungkinlah mengubah manusia menjadi monyet," tuturnya.

Baca juga: Celoteh Presiden Bolsonaro: Vaksin Covid-19 Pfizer Bisa Ubah Manusia Jadi Buaya

Vaksin masih uji klinik

Terdapat informasi yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan adalah vaksin untuk uji klinik (only for clinical trial). Hal tersebut dipastikan hoaks atau tidak benar oleh BPOM.

“Kami konfirmasikan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini sudah berada di Bio Farma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya, akan menggunakan vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan dari BPOM, sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinik,” kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma hoaks vaksin Covid-19 dalam konferensi pers 3 Januari 2021.

Adapun foto yang beredar di media sosial menggunakan kemasan pre-filled syringe, atau biasa disingkat PFS, dimana kemasan dan jarum suntik berada dalam satu kemasan. Itu adalah kemasan Corovac untuk uji klinik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com