Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Harap-harap Cemas Menanti Vaksin Corona

Kompas.com - 11/12/2020, 14:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TOPIK pemberitaan utama yang sedang trending pada belahan pertama bulan Desember 2020 adalah tentang vaksin Corona yang sudah sejak lama sangat didambakan oleh umat manusia termasuk rakyat Indonesia, termasuk saya.

Nada sumbang

Namun beredar pula berita bernada sumbang mengenai vaksin perusahaan tertentu dari negara tertentu yang secara khusus didatangkan ke Indonesia.

Dikhawatirkan bahwa vaksin tersebut masih dalam proses penelitian dan uji coba klinis yang lazimnya membutuhkan waktu minimal dua tahun.

Sementara ada pula pihak yang mempertanyakan apakah vaksin yang dikirim ke Indonesia dalam jumlah jutaan unit sudah digunakan secara luas oleh masyarakat negara asal vaksin yang konon masih dalam proses uji-coba.

Keraguan diperparah oleh sang produsen vaksin sendiri yang menyatakan bahwa vaksin Corona yang dikirim ke Indonesia sebenarnya belum terjamin khasiatnya dan belum diketahui segenap efek sampingnya akibat memang masih dalam proses uji-coba.

Kesimpang-siuran pemberitaan diperparah desas-desus yang beredar di medsos mau pun perguncingan masyarakat yang dengan sendirinya memicu suasana harap-harap-cemas terhadap vaksin Corona yang sebenarnya sangat didambakan rakyat Indonesia, termasuk saya.

Yakin

Di tengah keraguan massal sebaiknya secara individual rakyat Indonesia memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia yang telah dipilih oleh rakyat untuk mempimpin bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

Dapat diyakini bahwa pemerintah pasti akan memberikan pelayanan termasuk pelayanan kesehatan yang terbaik kepada seluruh rakyat Indonesia.

Apalagi dalam perjuangan gigih bangsa Indonesia melawan angkara murka virus Corona yang telah ganas merenggut nyawa ribuan warga Indonesia.

Sepenuhnya dapat diyakini bahwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama BPOM mustahil akan bersikap gegabah mengambil risiko dengan secara tidak bertanggung-jawab memberikan izjin edar resmi bagi vaksin yang belum terjamin keamanannya.

Hak dan kewajiban

Bagi yang masih belum bisa percaya kepada pemerintah silakan mengejawantahkan hak asasi dirinya untuk tidak menggunakan vaksin Corona atas tanggung-jawab diri masing-masing.

Namun jangan lupa bahwa di samping hak asasi niscaya ada kewajiban asasi. Maka, dalam kebersamaan melawan angkara murka virus Corona di samping hak azasi masih ada pula kewajiban azasi.

Adalah kewajiban asasi setiap warga Indonesia untuk sepenuhnya menaati serta menerapkan protokol kesehatan 3-M menjadi kenyataan.

Pertama mengenakan masker; kedua menjaga jarak/ menghindari kerumunan; ketiga mencuci tangan demi bukan hanya kepentingan diri sendiri namun keselamatan seluruh rakyat Indonesia dalam bersama melawan angkara murka virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com