Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Penangkapan Seorang Perempuan di Singapura Disebut karena Tidak Pakai Masker

Kompas.com - 14/11/2020, 15:28 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Di media sosial tersiar video dengan narasi seorang perempuan ditangkap polisi di Singapura karena tidak memakai masker.

Narasi itu juga disampaikan sejumlah akun Facebook yang berbasis di Indonesia.

Dari penelusuran digital, didapati bahwa narasi tersebut keliru.

Faktanya, perempuan dalam video itu ditangkap polisi karena dianggap membuat onar di ruang publik dan melecehkan polisi secara verbal.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Princess Nadine Safira pada 17 Oktober 2020 mengunggah video yang menayangkan seorang perempuan ditangkap empat polisi di sebuah tempat ramai.

Awalnya, perempuan tersebut ditanyai polisi dan dia memberikan jawaban tidak jelas dengan suara keras. Hingga akhirnya seorang polisi dari arah belakang menarik tangan perempuan itu dan memborgolnya.

Video berdurasi 1 menit 7 detik itu diberi keterangan bahwa tidak memakai masker di Singapura langsung diborgol. Dalam statusnya, akun tersebut menulis:

"Video ini adalah contoh Penegakan Hukum di Negara Singapura yang mana jika ada warganya yang bepergian keluar rmh tdk mematuhi protokol kesehatan menggunakan masker langsung ditangkap n dikurung! ????"

Status Facebook disertai unggahan video yang memuat narasi keliru 1 perempuan di Singapura ditangkap karena tidak mengenakan masker.Facebook Status Facebook disertai unggahan video yang memuat narasi keliru 1 perempuan di Singapura ditangkap karena tidak mengenakan masker.

Akun Facebook Novi Andayani Praptiningsih juga mengunggah video serupa pada 14 Oktober 2020 dengan narasi seorang perempuan ditangkap karena tidak mengenakan masker di Singapura. 

Penjelasan

Potongan gambar pada video unggahan akun di atas dimasukkan ke dalam mesin pencari Google Image. Hasilnya, terdapat tautan ke artikel Straits Times bertajuk "Woman allegedly poured soup over man's head and bit his hand, verbally abused police at Novena Square."

Dialihkan ke bahasa Indonesia, judul itu berbunyi "Seorang wanita diduga menuangkan sup ke atas kepala pria dan menggigit tangannya, melecehkan polisi secara verbal di Novena Square."

Dalam artikel yang diterbitkan pada 14 Oktober 2020 itu, terunggah video yang sama dengan video unggahan di Facebook.

Melansir artikel tersebut, juru bicara polisi mengatakan pihaknya menangkap seorang perempuan berusia 35 tahun karena perempuan itu dinilai dapat membahayakan dirinya dan publik.

Perempuan itu diduga berteriak ke seorang lelaki di sebuah restoran, menuangkan semangkuk sup ke kepala lelaki tersebut, juga meludahi dan menggigit tangan lelaki itu.

Ketika diinterogasi polisi, perempuan itu melecehkan polisi secara verbal dan meludahi polisi. Perempuan itu ditangkap berdasarkan Undang-undang Kesehatan Mental.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Tren
Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com