Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Penyebaran Misinformasi di Grup-grup Whatsapp

Kompas.com - 04/10/2020, 12:54 WIB
Gloria Natalia Dolorosa

Penulis

KOMPAS.com - Di era budaya digital saat ini, banyak informasi yang belum tentu benar sangat mudah beredar di aplikasi berbagi pesan, seperti WhatsApp dan Telegram.

Salah satu faktor yang membuat peredaran misinformasi dan disinformasi tersebar cepat di aplikasi berbagi pesan yakni karakter jangkauan pesan yang langsung menuju orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, dan rekan kerja.

Kepercayaan terhadap orang-orang terdekat jadi andalan ketika kita menerima informasi atau menyebarkan informasi via aplikasi perpesanan WhatsApp.

Untuk mengantisipasi peredaran misinformasi dan disinformasi, WhatsApp telah membatasi jumlah sebuah pesan diteruskan, maksimal lima kali.

Co-founder dan Head of Fact Checker Committee Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Aribowo Sasmito mengatakan, cara ini cukup efektif untuk meredam sebaran informasi keliru di sistem tertutup seperti WhatsApp.

Meski WhatsApp sudah membuat aturan dari sisi teknologi, Ari menegaskan perilaku manusia menjadi kunci dalam memutuskan sebuah informasi disebar atau tidak.

"Teknologi pasti punya kekurangan, maka tergantung pada manusianya," ujarnya kepada Kompas.com Mingggu (4/10/2020).

Ari menjelaskan, salah satu cara yang bisa mengantisipasi sebuah informasi disebarkan ke pengguna lain adalah pengecekan informasi via chatbot.

Chatbot adalah perangkat lunak yang didukung kecerdasan buatan di aplikasi WhatsApp yang memungkinkan pengguna WhatsApp berkomunikasi antarmuka selayaknya berbicara dengan orang sungguhan.

"Adanya chatbot bisa membuat pengguna mengecek kebenaran informasi," katanya.

Mafindo sendiri memiliki chatbot Kalimasada dalam menangkal penyebaran informasi palsu atau hoaks.

Kalimasada dapat diakses di nomor +62-859-2160-0500. Di dalamnya, dapat diakses sejumlah menu, antara lain pemeriksaan hoaks dan cek fakta terbaru.

Cara tepat bicara ke pengirim informasi

Dalam WhatsApp, banyak informasi berupa teks, meme, klip video, dan klip audio mudah diteruskan ke kontak individu dan grup obrolan dengan satu ketukan atau gesekan. Bahkan, WhatsApp menjadi salah satu platform yang dianggap banyak orang sebagai sumber berita.

Kadang kita kesulitan untuk memberitahu orang terdekat saat orang tersebut meneruskan informasi yang keliru di WhatsApp. Mungkin karena bentuk relasinya dengan kita sebagai keluarga, kawan, rekan kerja, atau pemimpin tim.

Pratik Sinha, editor dan salah satu pendiri organisasi pemeriksa fakta India Alt News, menjelaskan tentang cara terbaik untuk berbicara dengan teman dan keluarga yang membagikan informasi salah di aplikasi perpesanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com