Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nagorno-Karabakh, Medan Pertempuran Azerbaijan Vs Armenia

Kompas.com - 01/10/2020, 15:10 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang antara Azerbaijan melawan Armenia telah berlangsung sejak Minggu (27/9/2020) di kawasan Nagorno-Karabakh.

Kedua negara saling menuding sebagai pihak yang memantik peperangan itu.

Sejauh ini, lebih dari 100 kematian dikonfirmasi di antara warga sipil dan pasukan Armenia.

Sementara, Azerbaijan tidak merilis data tentang kematian di pihaknya.

Seperti apa kawasan Nagorono-Karabakh yang diperebutkan dua negara itu?

Baca juga: Azerbaijan Mengaku Bunuh dan Lukai 2.300 Tentara Armenia di Nagorny Karabakh

Geografis

Nagorno-Karabakh merupakan daerah otonomi yang didirikan oleh Uni Soviet pada 1920-an.

Meski berada di wilayah perbatasan Azerbaijan, 95 persen populasi dari Nagorno-Karabakh adalah etnis Armenia.

Kawasan tersebut kini memiliki luas area sekitar 2.700 mil persegi atau 4.400 kilometer persegi.

Dikutip dari Britannica, kawasan Nagorno-Karabakh mencakup sisi timur laut Pegunungan Karabakh dan membentang dari garis puncak pegunungan hingga tepi dataran rendah Sungai Kura.

Corak wilayah itu pun bervariasi, dari stepa (padang rumput tanpa pepohonan) hingga hutan lebat.

Kebun anggur dan kebun mulberry merupakan komoditas yang dikembangkan secara intensif di daerah itu.

Nagorno-Karabakh juga memiliki beberapa industri makanan ringan dan pengolahan makanan dengan Kota Xankandi sebagai pusat industri utama.

Baca juga: Azerbaijan dan Armenia Tolak Perundingan di Tengah Eskalasi Konflik

Geopolitik

Di bawah kekuasaan Uni Soviet, wilayah ini berkembang secara diam-diam.

Meski sesekali terjadi pertempuran antara etnis Armenia dan Azerbaijan, tetapi hal itu masih terkendali.

Mengutip Council on Foreign Relations (CFR), Rabu (30/9/2020), konflik semakin memanas pada 1988, ketika badan legistalif Nagorno-Karabakh mengeluarkan resolusi untuk bergabung dengan Armenia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com