Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Film "Pengkhianatan G30S/PKI" dan Alasannya Dihentikan Tayang di TV

Kompas.com - 30/09/2020, 10:52 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang tanggal 30 September setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir, selalu muncul kontroversi mengenai perlu tidaknya film "Pengkhianatan G30S/PKI" diputar kembali.

Film "Pengkhianatan G30S/PKI" pertama kali ditayangkan di televisi pada 30 September 1985, tepatnya di TVRI.

Sebelumnya film itu juga sempat ditayangkan di layar tancap atau bioskop di DKI Jakarta. Penayangannya bahkan memecahkan rekor penonton DKI.

Ditonton 699.282 orang di bioskop

Diberitakan Harian Kompas, Senin (31/12/1984), menurut data PT Perfin yang dibeberkan direktur utama Zulharmans penonton film ini mencapai 699.282 penonton.

Kemudian film itu mulai muncul di televisi nasional pada 1985 bertepatan dengan peristiwa 30 September. Selain itu juga menjelang Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.

Penulis Arswendo Atmowiloto di Harian Kompas, Rabu (2/10/1985) menyebutkan, film yang diputar di TVRI itu menggambarkan rencana busuk PKI sejak 13 Januari 1965 di Desa Kanigoro, kabupaten Kediri sampai puncaknya menjelang tanggal 1 Oktober 1965.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Disiarkan

Setelah itu juga menceritakan operasi penumpasan di bawah pimpinan Jenderal Soeharto sampai dengan operasi pemulihan keamanan dan ketertiban.

Film itu banyak dibicarakan sebagai film terlaris, terpanjang, dan isi ceritanya yang bersifat dokumenter.

Arswendo menyebutkan, TVRI sebagai pengelola tidak bisa menolak untuk memutarnya.

Disebutkan juga perbendaharaan film sejarah masih langka saat itu dan pemerintah melalui departemen yang ada bisa memproduksi. Selain itu juga bisa menyiarkan lewat jaringan televisi.

"Barangkali juga kalau bukan Arifin C. Noer sutradaranya, akan lain bentuknya. Barangkali kalau bukan PPFN, kecil kemungkinannya bisa diproduksi seperti yang kita lihat sekarang ini," tulis Arswendo.

Film berdurasi 271 menit itu kemudian diputar setiap tahunnya di TVRI hingga 1998.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Detik-detik Peristiwa G30S/PKI saat RRI Dikuasai

Berhenti tayang di TV

 

Dikutip Harian Kompas, 24 September 1998, Menteri Penerangan (Menpen) saat itu Muhammad Yunus mengritik film yang disebut-sebut menghabiskan dana Rp 800 juta dalam pembuatannya itu. 

Saat itu dia menyampaikannya dalam Rapat Kerja antara Menpen dengan Komisi I DPR di Jakarta, Rabu (23/9/1998).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com