Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Temukan 6.743 Situs dan 2.843 Iklan soal Klaim Obat Covid-19

Kompas.com - 09/09/2020, 20:21 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) bersama para ahli dan ilmuwan masih terus melakukan penelitian untuk menemukan obat dan vaksin virus corona Covid-19. 

Hingga saat ini, WHO belum mengesahkan baik vaksin maupun obat Covid-19 yang manjur, aman dan dapat diterima sesuai dengan kaidah medis dan akademik. 

Karena itu organisasi kesehatan dunia itu selalu mengingatkan agar setiap negara mewaspadai obat-obatan yang mengklaim manjur untuk mengobati Covid-19. 

Sebab sejak virus corona Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global dan ancaman kesehatan dunia, banyak beredar klaim obat atau antivirus untuk Covid-19. 

Baca juga: BPOM Diharapkan Bina dan Dampingi Penelitian Vaksin Covid-19

Pengawasan BPOM 

Menyikapi hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sejumlah hal untuk memastikan masyarakat tidak menerima produk medis atau kesehatan yang belum terbukti betul kegunaannya.

Kepala Badan POM Penny K. Lukito mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan, terutama pada produk yang dipasarkan secara daring.

"Badan POM terus melakukan dan meningkatkan pengawasan peredaran obat dan makanan, termasuk berbagai obat, obat tradisional, dan suplemen yang diklaim dapat menyembuhkan penderita Covid-19, terutama yang dijual secara daring," kata Penny kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2020).

Apabila menemukan produk sebagaimana dimaksud, BPOM telah menggandeng Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk melakukan blokir terhadap situs yang menjual produk tersebut.

Terlebih jika peredarannya dilakukan secara ilegal, artinya produk yang dijual belum mendapat izin dari BPOM selaku regulator obat-obatan di Indonesia.

Baca juga: BPOM: Belum Ada Obat atau Vaksin Definitif untuk Covid-19

Temukan 6.743 situs dan 2.843 iklan

Dari patroli siber yang dilakukan, setidaknya selama 6 Maret-13 April 2020, BPOM telah mengidentifikasi sebanyak 6.743 situs yang mengiklankan penjualan obat yang diklaim dapat menyembuhkan atau menangkal Covid-19.

"Penjulan obat meliputi kloroquin, hydrochloroquine, antivirus dan suplemen obat lainnya yang diklaim dapat menyembuhkan Covid-19," ujar Penny menjelaskan produk-produk yang dijual dan ditemukan.

Temuan-temuan tersebut kemudian dikoordinasikan dengan IdEA (Indonesian E-Commerce Association), Kemenkominfo, dan sejumlah platform jual beli daring agar diturunkan (take down).

Untuk menghindari terjadinya upaya penjualan berulang, BPOM melakukan langkah khusus.

"Badan POM melalui surat tertanggal 31 Maret 2020 mengirimkan negative list kepada idEA untuk memasukkan daftar kunci sejumlah 26 jenis obat yang diklaim dapat menyembuhkan Covid-19," sebut Penny.

Sementara hingga Agustus 2020, iklan produk-produk sejenis masih ditemukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkaca dari Unggahan Viral Pelajar Bercanda Menghina Palestina, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Berkaca dari Unggahan Viral Pelajar Bercanda Menghina Palestina, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Tren
Sederet Masalah pada Haji 2024: Ada Makanan Basi dan Tenda Tak Layak

Sederet Masalah pada Haji 2024: Ada Makanan Basi dan Tenda Tak Layak

Tren
Kapan Terakhir Unduh Sertifikat UTBK? Berikut Link dan Cara Mengeceknya

Kapan Terakhir Unduh Sertifikat UTBK? Berikut Link dan Cara Mengeceknya

Tren
10 Bandara Terbaik di Asia 2024, Dua di Antaranya Milik Indonesia

10 Bandara Terbaik di Asia 2024, Dua di Antaranya Milik Indonesia

Tren
Tiket Kereta Compartment Suites Termahal Rp 2,45 Juta, Ini Kata KAI

Tiket Kereta Compartment Suites Termahal Rp 2,45 Juta, Ini Kata KAI

Tren
Benarkah Makan Kol Goreng Bisa Picu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Makan Kol Goreng Bisa Picu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
6 Alasan Jalan Kaki Mundur Lebih Baik dari Jalan Kaki Biasa

6 Alasan Jalan Kaki Mundur Lebih Baik dari Jalan Kaki Biasa

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

[POPULER TREN] Suplemen untuk Orang 40 Tahun | Duduk Perkara Sekuriti GBK Ribut dengan Fotografer

Tren
Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tidak Lolos SNBT, Ini 5 PTN yang Masih Buka Jalur Mandiri Juni 2024

Tren
Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Bocoran Susunan Satgas Judi Online yang Dikomandoi Menko Polhukam, Ada Siapa Saja?

Tren
Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim 'Cone'

Seorang Dokter Temukan Potongan Jari Manusia di Dalam Es Krim "Cone"

Tren
4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

4 Kader Gerindra yang Dapat Jatah Komisaris BUMN, Siapa Saja?

Tren
Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Apakah Karyawan Swasta Dapat Libur Cuti Bersama Idul Adha? Berikut Aturannya

Tren
7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

7 Manfaat Memelihara Anjing, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com