Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Aksi Mogok, Ribuan Dokter di Korea Selatan Kembali Bekerja

Kompas.com - 08/09/2020, 20:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ribuan dokter magang di Korea Selatan kembali bekerja pada Selasa (8/9/2020).

Hal itu mengakhiri aksi mogok selama lebih dari dua minggu saat negara melaporkan peningkatan kasus baru hingga tiga digit setiap harinya.

Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), ada 136 kasus baru pada Senin (8/9/2020) tengah malam.

Sebelumnya, jumlah total kasus harian telah menurun sejak mencapai puncaknya, yaitu sebanyak 441 kasus bulan lalu setelah pemerintah memberlakukan peraturan social distancing.

Saat itu, kebijakan ini diberlakukan untuk menekan gelombang kedua wabah dari klaster-klaster gereja ataupun demonstrasi politik.

Upaya-upaya untuk menahan penyebaran pandemi lebih luas menjadi semakin rumit setelah dilakukannya aksi mogok 16.000 intern dan dokter residen pada 21 Agustus lalu. 

Aksi ini dilakukan sebagai wujud perlawanan atas usulan reformasi medis yang digagas oleh pemerintah.

Baca juga: Kasus Virus Corona dan Akhir Mogok Kerja Dokter di Korea Selatan...

Sebagian masih mogok

Para dokter magang mulai bekerja kembali setelah setuju untuk mengakhiri aksi mogok pada Senin (8/9/2020), meskipun banyak mahasiswa kedokteran yang melanjutkan aksinya untuk menolak ujian perizinan akhir sebagai bagian dari protes.

Padahal, pada dokter ini merupakan garda terdepan dari pelayanan kesehatan di ruangan-ruangan darurat maupun layanan pelayanan intensif.

Rumah sakit pun bergulat dengan penundaan dan gangguan di tengah peningkatan konstan yang terjadi pada pasien Covid-19.

Otoritas sendiri tengah menimbang untuk memperpanjang pembatasan social distancing menjelang Chuseok, salah satu libur terbesar di Korea Selatan.

Chuseok jatuh pada bulan ini dan biasanya, puluhan juta orang akan melakukan perjalanan di dalam negeri.

Tekan kasus di bawah 100

Presiden Moon Jae-in mengatakan, jumlah kasus harian diharapkan dapat menurun hingga di bawah 100 pada libur tersebut.

Namun demikian, para petugas kesehatan mendesak orang-orang untuk menghindari kunjungan dan perkumpulan.

Pembatasan, termasuk pula operasional tempat makan setelah pukul 9 malam di wilayah metropolitan Seoul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com