KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, beredar sebuah video yang menampilkan seseorang sedang berenang di kolam renang yang dibatasi oleh dinding kaca transparan.
Hal menarik dari video yang diunggah oleh akun @AMAZINGSCIENCE itu adalah kepala orang yang berenang tampak terpisah dari tubuhnya.
Badan seseorang tersebut terlihat lebih di depan dibandingkan kepalanya. Namun, saat mencapai ujung kolam renang, tampak akhirnya itu merupakan tubuh satu orang.
Video yang diduga terjadi di kolam renang hotel 7 Pines, Kempinski, Ibiza, Spanyol, itu sudah disukai sebanyak 3.600 pengguna Twitter dan di-retwit serta dikomentari 752 orang.
Physics is fun! pic.twitter.com/Pho5OhYhTS
— Science is Amazing (@AMAZlNGSCIENCE) August 18, 2020
Beberapa warganet yang berkomentar mengatakan bahwa fenomena itu terjadi karena adanya pembelokan cahaya.
Dengan demikian, terjadi ilusi optik yang membuat kepala tampak seolah terpisah dari badan.
Namun, benarkah demikian?
Baca juga: Sifat Fisika: Pengertian dan Ciri-ciri
Guru Besar Fisika Teori FMIPA-IPB, Prof Dr Husin Alatas mengatakan, dalam melihat fenomena itu, pertama, harus disadari bahwa cahaya yang dilihat mata manusia merupakan bagian dari gelombang elektromagnetik.
Karena cahaya merupakan gelombang, maka sifatnya menyebar dan bergerak secara merambat dengan kecepatan tertentu.
Husin menjelaskan, kecepatan rambat cahaya bergantung pada medium tempatnya bergerak. Untuk di udara dengan di air, kecepatan cahaya berbeda, yang mana cahaya bergerak lebih lambat di air.
"Pada kasus di atas, cahaya dari tubuh bagian bawah kepala orang yang ada di dalam kolam merambat lebih lambat ketimbang ketika cahaya masih di air dan menjadi lebih cepat ketika cahaya tersebut memasuki medium udara tempat pengamat berada," kata Husin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/8/2020).
Baca juga: Sifat Umum Cahaya dan Cermin
Efek dari perbedaan kecepatan rambat cahaya ini mengakibatkan terjadinya pembelokan cahaya.
Husin menjelaskan, hal ini tertuang pada hukum dalam optik yang dikenal sebagai hukum pembiasan Snellius.
Di sisi lain, cahaya dari kepala orang tersebut, yang berada di atas permukaan air, karena berada di medium yang sama dengan pengamat, yakni sama-sama terletak di udara, tentunya tidak mengalami pembelokan.
"Dengan demikian, karena cahaya dari kepala orang tidak dibelokkan, sementara cahaya dari bagian tubuh yang ada di dalam air dibelokkan ketika merambat dari air ke udara, maka efek optik yang dilihat adalah seolah posisi kepala dan badan orang tersebut terpisah," kata Husin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.