Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti: Virus Corona Diduga Berasal dari Penambang China pada 2012

Kompas.com - 18/08/2020, 14:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini muncul penelitian yang menunjukkan adanya kemungkinan virus corona Covid-19 sudah ada sejak 2012.

Sebelumnya diketahui virus corona baru atau Covid-19 muncul dan merebak di Pasar Basah Wuhan, China akhir 2019.

Tapi, sejumlah peneliti menemukan pada 2012 pekerja tambang di China terserang penyakit misterius seperti pneumonia setelah terpapar kelelawar.

Dilansir New York Post, Sabtu (15/8/2020), ahli virologi Jonathan Latham dan ahli biologi molekuler Allison Wilson dari Proyek Sumber Daya Biosains nirlaba di Ithaca yang menemukan itu lewat tesis kemudian mereka membuat artikel publikasinya.

Kedua peneliti menemukannya setelah menerjemahkan tesis setebal 66 halaman dari dokter medis China yang merawat para penambang dan mengirim sampel jaringan mereka ke Wuhan Institut Virologi untuk pengujian.

"Bukti yang ada telah membuat kami mempertimbangkan kembali semua yang kami pikir kami telah diketahui tentang asal mula pandemi Covid-19," tulis Latham dan Wilson dalam artikel yang terbit pada 15 Juli di laman Independent Science News.

Latham mengatakan bahwa virus corona hampir pasti lolos dari laboratorium Wuhan.

Baca juga: Studi Sebut Virus Corona Ada di Wuhan Sejak Agustus 2019, Ini Respons China

Bermula dari sini

Pada April 2012, enam orang penambang di Mojiang di provinsi Yunnan, China barat daya, jatuh sakit setelah membuang kotoran kelelawar.

Mereka sakit selama lebih dari 14 hari dan akhirnya tiga orang di antaranya meninggal.

Dalam tesis, dokter Li Xu yang merawat para penambang menjelaskan pasien mengalami demam tinggi, batuk kering, anggota badan sakit, dan dalam beberapa kasus sakit kepala.

Kondisi itu mirip dengan gejala yang sekarang dirasakan pasien terkait dengan Covid-19. 

Lalu bagaimana penambang dirawat juga mirip seperti perawatan pasien Covid-19 sekarang, yaitu menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan, obat steroid, pengencer darah, dan antibiotik.

Para penambang dites mulai dari tes hepatitis, demam berdarah, bahkan HIV. Dokter berkonsultasi dengan berbagai spesialis di China, termasuk ahli virologi Zhong Nanshan.

Nanshan adalah seorang pahlawan internasional yang menangani wabah SARS pada tahun 2003 dan dianggap sebagai ilmuwan terhebat di negara tersebut.

Menurut Latham dan Wilson pertemuan jarak jauh dengan Nanshan adalah hal yang penting, karena ini menyiratkan bahwa penyakit para penambang itu sangat memprihatinkan.

Baca juga: Laboratorium di Wuhan Teliti Kelelawar dari Goa Diduga Asal Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com