Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin China? Ini Tanggapan Bio Farma

Kompas.com - 27/07/2020, 13:37 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rencana uji klinis fase III vaksin virus corona di Indonesia mengundang berbagai respons warganet di media sosial Twitter.

Tak hanya warganet, sejumlah tokoh politik juga menyebut uji klinis vaksin yang diperoleh dari perusahaan China, Sinovac, ini adalah cara untuk menjadikan penduduk Indonesia kelinci percobaan dalam penelitian pengembangan vaksin.

"Hanya satu2nya di dunia, ada pemerintah yang bahagia merelakan rakyat negerinya menjadi kelinci percobaan vaksin dari China. Sementara China sendiri tak mau mengujicobakan pada rakyatnya sendiri," demikian tulis salah satu pengguna Twitter.

Pengguna Twitter lainnya juga menuliskan hal yang hampir sama, "Jangan mau di vaksin itu semua uji coba.... emang kita mau jadi kelinci percobaan.... ayoo kita lawan jgn mau jadi kelinci percobaan".

Menanggapi keramaian soal ini, PT Bio Farma selaku BUMN Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Sinovac, meluruskan dan menepis anggapan tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diluruskan terkait uji klinis fase III yang dijadwalkan dimulai Agustus ini.

"Pertama, bahwa vaksin Sinovac ini memang masih dalam tahap pengembangan, riset. Ini (uji klinis) bagian dari riset. Semua vaksin maupun obat baru, itu harus diuji dulu," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Ia menjelaskan, sesuai standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahap pertama pengujian vaksin dilakukan pada hewan atau disebut tahap praklinis.

"Jadi sebelum dicoba ke manusia, sudah dicoba dulu pada hewan. Lalu dilihat tingkat keamanannya juga khasiatnya. Kalau memenuhi syarat baru masuk ke fase I," kata Bambang.

Baca juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Asal China: Anggaran dan Kekhawatirannya...

Fase III lebih aman

Ilustrasi vaksin coronaShutterstock Ilustrasi vaksin corona
Fase I adalah tahap pengujian pertama pada manusia.

Hal pertama yang dilihat adalah faktor keamanan vaksin dengan melakukan uji coba pada 50-100 orang relawan.

Bambang mengatakan, tahap ini sudah dilakukan oleh Sinovac di China. Fase I ini adalah tahap yang paling berat, sehingga tidak tepat bila Indonesia disebut sebagai kelinci percobaan China.

"Justru yang paling berat itu di sini, fase I, karena melihat keamanan. Sebetulnya, fase I yang paling critical. Kalau fase I memenuhi syarat, masuk ke fase II," kata Bambang.

Pada fase II, akan dilakukan penilaian terhadap khasiat, efektivitas, dosis, juga efek samping vaksin. Fase II ini melibatkan sekitar 200-500 orang relawan.

"Kan fase I sudah aman, nah di fase II kita melihat 'Ini benar enggak sih memberikan khasiat, memberikan kekebalan?' pada populasi yang kecil," kata Bambang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com