SATU di antara sekian banyak mahakarya yang diwariskan sang mahapujangga Nusantara, Sapardi Djoko Damono (SDD), adalah sebuah puisi berjudul Pada Suatu Hari Nanti:
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
Berdasar renungan lebih jauh dapat ditemukan makna lebih dalam pada mahasyair Pada Suatu Hari Nanti yaitu kesadaran atas makna kefanaan apa yang disebut sebagai kehidupan ini.
SDD menyadari bahwa tidak ada yang kekal abadi di dunia fana ini. SDD sadar bahwa upaya terluhur dalam perjalanan hidup adalah mencari makna kehidupan selaras untaian kalimat “pada suatu hari nanti impianku pun tak dikenal lagi namun di sela-sela huruf sajak ini kau tak letih-letihnya kucari”.
Yang dimaksud “kau” sangat luas. bisa saja kau adalah Anda namun bisa saja aku maupun bisa saja kita semua sebagai bangsa Indonesia.
19 Juli 2020, Sapardi Djoko Damono meninggalkan dunia fana pada masa bangsa Indonesia sedang didera pagebluk Corona yang telah ganas membinasakan ribuan warga masih ditambah derita ekonomi skala dahsyat secara kuantitas mau pun kualitas di atas panggung kemelut politik perebutan kekuasaan yang memecah-belah bangsa Indonesia dengan angkara murka kebencian.
Mustahil segenap akumulasi prahara itu tidak meresahkan lubuk sanubari SDD yang sangat cinta Indonesia.
Pada hakikatnya saat yang disebut di dalam Pada Suatu Hari Nanti sekarang sudah tiba.
Demi menghormati almarhum marilah kita semua berhenti saling membenci, menghujat apalagi menghujat dan menghina demi memecah-belah diri bangsa kita sendiri di tengah kecamuk angkara murka pagebluk Corona yang tak kunjung usai.
Demi menghormati sang mahapujangga Nusantara marilah kita kembali mempersatukan diri membasmi habis Corona agar bisa bergotong royong membangun kembali bangsa dan negara Indonesia mencapai cita cita negeri gemah ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.