Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal tentang Mimisan, Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 18/07/2020, 12:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orangtua biasanya kerap panik ketika mendapati bayi atau anaknya yang mengalami mimisan secara tiba-tiba. Anak kerap mimisan saat sedang bermain, melakukan aktivitas fisik, atau bahkan sedang tidur.

Mengutip Kompas.com (3/5/2020), Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah Puri Indah dr Ellen Wijaya Sp.A mengatakan bahwa hidung merupakan organ yang kaya dengan aliran darah.

Pembuluh darah yang terdapat di hidung terletak superfisial dan tidak terlindungi oleh apapun.

“Oleh karena itu, jika terjadi trauma pada hidung sering mengakibatkan iritasi pada mukosa hidung, dan pendarahan atau yang dikenal dengan mimisan,” tutur Ellen kepada Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Sementara itu, dokter spesialis THT Tri Juda Airlangga Hardjoprawito, SpTHT-KL menjelaskan, penyebab mimisan pada orang dewasa antara lain hipertensi dan pemakaian obat pengencer darah.

Dia mengingatkan bahwa pada mimisan yang tidak kunjung berhenti atau mimisan yang berulang harus dikonsultasikan ke dokter THT.

Trauma akibat mengorek hidung

Sementara itu penyebab mimisan pada anak kecil bisa karena trauma akibat mengorek hidung, kelelahan, dan kepanasan.

"Paling banyak 80 persen karena korek-korek hidung. Pembuluh darah relatif lebih tipis di hidung, jadi kalau dikorek dikit langsung pecah," kata Tri.

Lanjutnya, biasanya anak-anak disuruh tidur ketika mimisan. Hal itu tidak boleh karena darah bisa turun sehingga menyebabkan mual bahkan muntah.

"Sampai muntah darah semua, padahal darah itu adalah darah yang ditelan sebenarnya," katanya.

Untuk menghentikan mimisan menurutnya, perlu duduk dengan posisi tegak dan kepala agak menunduk.

Setelah itu menutup cuping hidung selama 5-10 menit sambil mengompres dengan air dingin atau es yang dibalut. Dia mengatakan maksimal 15 menit.

Lalu, misalnya darah masih mengalir, lakukan itu lagi. Hanya saja, tuturnya, jika darahnya makin deras segera bawa ke rumah sakit.

Dia mengatakan pada orang dengan gangguan pembekuan darah atau penyakit serupa perlu segera dibawa ke rumah sakit. Karena jika kehilangan darah terlalu banyak akan membahayakan nyawanya.

"Yang penting jangan didongakin. Kalau didongakin darah makin masuk ke dalam. Kesannya mimisan udah berhenti, padahal darahnya ketelan ke dalam mulut," ujar Tri.

Lalu untuk memastikan mimisan sudah berhenti, bisa dengan berkumur-kumur.

Gejala mimisan

Mengutip Kompas.com (29/01/2020), mimisan termasuk situasi yang sangat umum terjadi. Sebagian besar kasusnya terjadi karena iritasi ringan.

Hidung diketahui terdiri dari banyak pembuluh darah kecil yang mudah berdarah. Kebanyakan mimisan terjadi di bagian depan septum hidung.

Itu adalah potongan jaringan yang memisahkan kedua sisi hidung. Jenis mimisan ini termasuk bisa dengan mudah dihentikan.

Mimisan dapat terjadi juga di bagian lain, yakni lebih dalam di hidung seperti pada sinus atau pangkal tengkorak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com