KOMPAS.com - Hingga siang ini, Selasa (7/7/2020), sejumlah gempa bumi kembali dirasakan di wilayah Indonesia. Salah satunya terjadi di 18 km barat daya Rangkasbitung yang dirasakan hingga Jakarta.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi berkekuatan 5,4 M pada Selasa (7/7/2020) itu terjadi pukul 11.44 WIB.
Adapun pusat gempa terjadi di kedalaman 82 km dan tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa ini berada di 18 km barat daya Rangkasbitung, Banten dan dirasakan sebagian warga Jakarta, Tangerang, hingga Depok.
Mengutip Kompas.com, Selasa (7/7/2020), Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, ST, Dipl Seis, MSc mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.
Baca juga: 5 Gempa Berkekuatan 4,0-6,2 M yang Guncang Wilayah Indonesia Hari Ini
Gempa bumi yang dirasakan di Jakarta dan Banten dan dipengaruhi oleh lempeng-lempeng ini memang seringkali terjadi.
Pada bulan Agustus 2019 lalu, terjadi gempa berpotensi tsunami di Banten, tepatnya pada 2 Agustus 2019.
Gempa dengan magnitudo 7,4 tersebut juga terasa hingga Jakarta, Depok, Bekasi, bahkan Solo.
Melansir Kompas.com, 2 Agustus 2019, saat itu, pakar tsunami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Abdul Muhari mengungkapkan bahwa posisi gempa di megathrust Selat Sunda.
Megathrust Selat Sunda sendiri adalah wilayah pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang lama diketahui dapat memicu gempa besar dan tsunami.
Pada tahun 2018, juga pernah terjadi gempa yang mengguncang Jakarta dan diketahui berpusat di Lebak, Banten, dengan kekuatan 6,4 M.
Gempa yang terjadi pada Selasa (23/1/2018) pukul 13.34 WIB ini juga dirasakan di sekitar Banten, Tangerang, dan Bekasi.
Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Merunut lebih jauh lagi, ada riwayat panjang dari gempa-gempa "besar" yang pernah terjadi di wilayah Jakarta dan Banten.
Pada akhir abad 20, setidaknya Jakarta dilanda gempa sebanyak dua kali, yaitu pada 17 Maret 1997 dan 21 Desember 1999.
Keduanya memiliki kekuatan 6 skala Richter dan juga merupakan gempa tektonik akibat tumpukan dua lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia.
Sebelumnya, beberapa kali terjadi gempa dengan pusat di sekitar Ujung Kulon dengan beberapa yang tidak diketahui episenternya.