KOMPAS.com - Di masa adaptasi kebiasaan baru yang tengah mulai diimplementasikan, masyarakat mulai dapat menjalankan aktivitas di luar rumah dengan protokol kesehatan yang telah diatur.
Namun, sebenarnya, seberapa aman menjalankan kegiatan di luar ruangan di tengah pandemi yang masih berlangsung ini?
Melansir New York Times, 3 Juli 2020, para ahli mengatakan bahwa risiko terpapar virus di luar ruangan lebih rendah daripada di dalam ruangan.
Baca juga: Sering Disebut-sebut, Apa Itu New Normal?
Oleh karena itu, menghabiskan waktu bersama teman di luar ruangan disebutkan dapat mengurangi risiko terpapar Covid-19.
"Di luar (ruangan) jelas lebih aman," kata Ahli Imun dan Profesor Biologi di University of Massachussetts Dartmouth, Erin Bromage.
Namun Eric menegaskan bahwa risiko tersebut bergantung pada jenis interaksi yang dilakukan.
Sebuah penelitian di Jepang terhadap 100 kasus menunjukkan bahwa kemungkinan terkena virus corona hampir 20 kali lebih tinggi saat berada di dalam ruangan daripada di luar ruangan.
Baca juga: Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...
Risiko rendah saat berada di luar ruangan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti angin dan sinar matahari.
Ruang terbuka mencegah virus menumpuk dalam jumlah yang terkonsentrasi dan dihirup.
"Kondisi demikian biasanya dapat terjadi di dalam ruangan saat orang yang terinfeksi mengembuskan napas dalam ruang terbatas untuk waktu yang lama," kata Ahli Virologi di University of Leicester, Dr Julian W. Tang.
Baca juga: Penerapan New Normal, Zona Hitam di Surabaya, dan Penjelasan Khofifah...