Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Polisi Disebut Lakukan Tindakan Represif pada Pendemo di Pamekasan

Kompas.com - 27/06/2020, 10:46 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video dengan narasi aparat kepolisian melakukan tindakan represif terhadap massa pendemo di Pamekasan, viral di media sosial Facebook.

Unggahan video tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook PC PMII Pamekasan pada Kamis (25/6/2020).

Hingga berita ini diturunkan, video tersebut telah dilihat lebih dari 300.000 kali dan mendapat like lebih dari 800 kali.

Dalam unggahan video itu, akun Facebook PC PMII Pamekasan juga menuliskan narasi sebagai berikut: 

"PC PMII PAMEKASAN Mengutuk Keras Tindakan Represif Aparat Kepolisian Terhadap Masa Aksi Tambang Galian C Ilegal Di Kabupaten Pamekasan."

Tak hanya di Facebook, unggahan tersebut juga dibagikan lagi oleh pemilik akun Twitter @Txtdariseragam.

Unggahan di akun Twitter tersebut telah mendapat banyak komentar dari beberapa warganet. Setidaknya, unggahan tersebut telah di retweet lebih dari 15.000 kali dan disukai lebih dari 40.000 kali.

Baca juga: Viral, Video Kolam Renang di Bogor Dijadikan Tempat untuk Ternak Lele

Konfirmasi Kompas.com

Guna mencari tahu bagaimana kejadian yang sebenarnya, Kompas.com menghubungi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Truno Yudo Wisnu Andika.

Saat dikonfirmasi, Truno membenarkan bahwa telah terjadi bentrokan antara massa pendemo dengan aparat kepolisian yang tengah berjaga.

"Terjadi keributan saat mahasiswa PMII menggelar demo di depan kantor Bupati Pamekasan. Mereka menyoroti kasus ratusan tambang galian C di Pamekasan yang diduga ilegal," kata Truno kepada Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Setidaknya, lanjut dia, sebanyak empat mahasiswa mengalami luka-luka dan sempat menjalani perawatn di RSUD Dr H Slamet Martodirjo Pamekasan.

Ketika disinggung mengenai penyebab terjadinya bentrokan tersebut, Truno masih belum dapat menjawabnya secara pasti.

"Saat ini masih proses penyidikan yang dilakukan oleh Propam Polda Jatim," kata Truno menjawab pertanyaan di atas.

Baca juga: Viral, Unggahan Anggota Polisi di Lamongan Rawat dan Mandikan ODGJ

Memeriksa 20 anggota kepolisian

Menurut Truno, pihaknya tengah memeriksa 20 orang anggota kepolisian yang saat itu bertugas di lapangan, kemudian juga tiga mahasiswa dan lima orang anggota Satpol PP.

Lebih lanjut, pihaknya berharap agar semua pihak dapat menahan diri dan mengikuti aturan yang berlaku karena saat ini sudah ditangani secara konperhensif, berdialog dan secara solutif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com