Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Obat Tekanan Darah Diklaim Bantu Lindungi Tubuh dari Covid-19

Kompas.com - 06/06/2020, 10:50 WIB
Retia Kartika Dewi,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2 diketahui akan lebih rentan menginfeksi seseorang yang memiliki penyakit mendasar, seperti jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan lainnya.

Umumnya, penyakit mendasar ini dialami oleh masyarakat lanjut usia (lansia). 

Dilansir dari Reuters, Jumat (5/6/2020), sebuah studi baru menemukan bahwa mereka mengklaim obat tekanan darah tinggi dapat membantu melindungi tubuh dari Covid-19.

Dalam laporan di European Heart Journal, pasien dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko kematian dua kali lebih tinggi dan membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan dibandingkan dengan mereka yang tidak hipertensi.

Baca juga: Bercinta Bagi Penderita Hipertensi, Bagaimana Baiknya?

Namun, mereka yang menggunakan segala jenis obat untuk mengendalikan tekanan darah memiliki risiko kematian yang lebih rendah secara signifikan dari Covid-19 ketimbang mereka yang tidak dirawat karena hipertensi.

Klaim tersebut berdasarkan penelitian terhadap 2.900 pasien yang dirawat pada Februari dan Maret di RS Huo Shen Shan di Wuhan, China.

Dengan mengumpulkan data dari studi sebelumnya, tim peneliti juga menemukan obat tekanan darah dari kelas yang dikenal sebagai ACE inhibitor dan ARB khususnya mungkin terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah dari Covid-19.

Baca juga: Doni Monardo: Penderita Diabetes dan Hipertensi Hati-hati terhadap Covid-19

Beberapa makalah telah menyarankan mungkin obat tersebut dapat meningkatkan kerentanan Covid-19.

"Kami cukup terkejut bahwa hasil ini tidak mendukung hipotesis awal kami, sebab hasilnya berada di arah yang berlawanan, dengan tren yang mendukung ACE inhibitor dan ARB," ujar rekan penilis penulis Fei Li dari Rumah Sakit Xijing di Xi'an, China.

Sejauh ini, bukti berasal dari studi observasional daripada uji coba secara acak.

Li mengatakan, pihaknya menyarankan bahwa pasien tidak boleh menghentikan atau mengubah pengobatan antihipertensi biasa yang telah dilakukan, kecuali ada instruksi dari dokter.

Baca juga: Tanda Gejala Hipertensi, Tak Selalu Sakit Kepala

Penjelasan peneliti dari NYU Grossman School of Medicine

Sementara itu, para peneliti dari NYU Grossman School of Medicine mengungkapkan, penelitian tersebut dilakukan guna menanggapi pernyataan dari American Heart Association, American College of Cardiology, dan Heart Failure Society of America.

Adapun penjelasan ini telah diterbitkan online di New England Journal of Medicine pada 1 Mei 2020.

Dilansir dari Sciencealert, studi ini tidak menemukan hubungan antara pengobatan dengan empat kelas obat yakni penghambat enzim pengonversi angiotensin (ACE), penghambat reseptor angiotensin (ARB), penghambat beta, atau penghambat saluran kalsium dan meningkat kemungkinan tes positif untuk Covid-19.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?

Lebih lanjut, penelitian ini tidak menemukan peningkatan substansial dalam risiko penyakit yang lebih parah (perawatan intensif, penggunaan ventilator, atau kematian) dengan salah satu perawatan pada pasien dengan virus pandemi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com