KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial menyebutkan terlihatnya bintang yang dinamakan bintang Turaya/Tsurayya yang diyakini menjadi pertanda sebuah wabah akan segera berakhir.
Beberapa video beredar, merekam penampakan langit pada pagi hari yang masih berwarna biru gelap dengan sedikit semburat jingga.
Dalam video yang beredar, disebutkan ketika itu tidak ada satu pun bintang yang terlihat.
Hanya ada satu bintang yang terekam ada di langit.
Bintang itu disebut sejumlah pengunggah video itu sebagai bintang Turaya/Tsurayya yang kemudian dikaitkan dengan keyakinan.
Subhanallah... Bintang TURAYA di pagi hari... benar yang di katakan Rosulullah... akan habis Wabah Covid-19.apa bila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya... Alhamdulillah.Habis sudah sak wasangka manusia dg adanya BUKTI.Bintang itu disaksi kan byk orang. pic.twitter.com/AAnM2p3KNu
— Rasyad Khalifah (@RasyadKhalifah) April 29, 2020
Belum diketahui pasti mengenai penampakan bintang itu. Secara keilmuan, adakah bintang Turaya atau Tsurayya?
Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, Dr Emannuel Sungging Mumpuni, mengatakan, istilah Turaya/Tsuraya berasal dari hikayat lokal.
Adapun dalam ilmu antariksa, bintang yang dimaksud adalah Pleiades.
"Nama bintang tersebut berasal dari hikayat lokal ya. Kalau yang dimaksud itu, sebagai Pleiades. Sepanjang tahun siklus (Pleiades) di langit selalu bisa ditentukan," kata Sungging saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/5/2020) pagi.
Ia menyebutkan, waktu munculnya bintang Pleiades itu adalah pada saat-saat ini.
"Pleiades itu diasosiasikan dengan musim dingin bagi masyarakat barat di utara, karena akan mudah diamati pada November-Desember di malam hari dan jelang musim semi mulai terbit di pagi hari. Bagi masyarakat kita mungkin diasosiasikan dengan akhir musim penghujan," jelas dia.
Namun, Sungging tidak bisa memastikan apakah bintang yang direkam netizen itu merupakan Pleiades atau bukan.
Alasannya, belum diketahui secara pasti waktu pengambilan video dan arah keberadaan bintang tersebut.
"Kemarin kapan, jam berapa, di arah mana, barangkali itu obyek lain. Jadi perlu kami telusuri. Kalau Pleiades memang saat-saat ini terbit saat pagi hari," ujar Sungging.
Ia menekankan, pihaknya tak bisa berkomentar soal keyakinan masyarakat atas makna di balik munculnya bintang itu.