Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Cara Dapatkan Token Listrik Gratis | Lebih dari 1 Juta Orang Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 04/04/2020, 05:46 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memberikan keringanan biaya listrik di tengah situasi pandemi virus corona.

Keringanan yang diberikan berupa pembebasan biaya tarif listrik bagi konsumen rumah tangga 450 volt ampere (VA) dan pemberian keringanan tagihan 50 persen kepada konsumen rumah tangga bersubsidi 900 VA.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan token listrik gratis ini. Informasi mengenai cara mendapatkan listrik gratis ini menjadi perhatian pembaca sepanjang Jumat (3/4/2020) hingga Sabtu (4/4/2020) pagi ini.

Berita lainnya yang masih diikuti pembaca mengenai perkembangan virus corona di dunia yang jumlah kasusnya telah lebih dari 1 juta orang terinfeksi.

Selengkapnya, berikut sejumlah berita populer di laman Tren sepanjang Jumat hingga Sabtu pagi ini:

1. Cara dapatkan token listrik gratis dan diskon

Cara Dapatkan Token Listrik GratisKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Cara Dapatkan Token Listrik Gratis
Untuk pelanggan 450 VA reguler dan token, akan langsung dibebaskan tagihannya pada April, Mei, dan Juni.

Sementara, pelanggan golongan 450 VA prabayar (token) dapat memperolehnya dengan mengirimkan nomor ID Pelanggan ke WhatsApp dengan nomor 08122-123-123 atau melalui situs web PLN www. pln.co.id.

Dengan ID tersebut, pelanggan akan mendapatkan token senilai pemakaian tertinggi dalam 3 bulan terakhir.

Lebih lengkap, berikut cara mendapatkan token dan diskon listrik serta cara mengecek apakah Anda bagian dari yang mendapatkan keringanan atau tidak, simak dalam dua berita berikut ini:

Sudah Dapat Diakses, Berikut Cara Nikmati Listrik Gratis untuk Pengguna Token dan Reguler

Bagaimana Cara Mengecek Listrik Gratis atau Tidak? Berikut Penjelasan PLN

2. Kasus positif Covid-19 lebih dari 1 juta

Deretan tempat tidur disiapkan di dalam tenda rumah sakit lapangan darurat yang didirikan sukarelawan dari organisasi bantuan Kristen Internasional Samaritans Purse untuk pasien virus corona di Central Park, New York, Senin (30/3/2020). AS kini resmi menjadi epicenter corona di dunia dengan data hingga Selasa (31/3/2020) terdapat 163.429 kasus positif dan korban meninggal 3.148 orang, melebihi Italia, China, dan Spanyol.AFP/BRYAN R SMITH Deretan tempat tidur disiapkan di dalam tenda rumah sakit lapangan darurat yang didirikan sukarelawan dari organisasi bantuan Kristen Internasional Samaritans Purse untuk pasien virus corona di Central Park, New York, Senin (30/3/2020). AS kini resmi menjadi epicenter corona di dunia dengan data hingga Selasa (31/3/2020) terdapat 163.429 kasus positif dan korban meninggal 3.148 orang, melebihi Italia, China, dan Spanyol.
Pada Jumat (3/4/2020), kasus infeksi virus corona telah mencapai lebih dari 1 juta kasus di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 200.000 orang dinyatakan sembuh, dan lebih dari 52.000 orang meninggal dunia.

Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus terbanyak, lebih dari 200.000 kasus, dengan lebih dari 5.800 orang meninggal dunia.

Baca perkembangan virus corona dunia per Jumat kemarin dalam berita berikut ini:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com