KOMPAS.com - Layanan perpustakaan digital ternama dunia JSTOR membuka akses gratis selama epidemi virus corona.
Pengumuman itu disampaikan oleh JSTOR melalui akun resminya pada Rabu (18/3/2020).
Meski tidak semuanya gratis, tetapi jumlah buku dan jurnal yang dapat dibuka secara cuma-cuma berjumlah sangat banyak.
Sekitar 6.000 e-book dan 150 jurnal ilmiah bisa diakses secara gratis, tanpa harus melakukan login.
You can search all open access content on JSTOR without a login - there's more than 6,000 ebooks and over 150 journals: https://t.co/qEbqqRjN6E
— JSTOR (@JSTOR) March 18, 2020
Termasuk di antaranya adalah 26 jurnal kesehatan masyarakat yang digratiskan hingga 30 Juni 2020.
"Untuk membantu mendukung komunitas JSTOR selama masa wabah yang penuh tantangan ini, kami dan penerbit kami telah menyediakan perluasan akses secara gratis," tulis JSTOR dalam laman resminya.
Untuk mengaksesnya, berikut link yang bisa digunakan: JSTOR.
Pengguna tinggal memasukkan judul buku atau artikel jurnal ilmiah di kolom pencarian yang tersedia dan mengunduhnya.
Sementara 26 jurnal yang bisa diakses secara gratis dapat dilihat di sini: Jurnal Kesehatan JSTOR.
Pembukaan akses ini diharapkan dapat membantu para pelajar maupun mahasiswa yang tengah belajar di rumah akibat wabah virus corona.
Baca juga: Penjelasan Para Ilmuwan soal Sifat Virus Corona dan Penyebarannya yang Ekstrem
20.000 buku
Dalam laman resminya, JSTOR juga menuliskan bahwa orang-orang yang sebelumnya tak memiliki akses ke perpustakaan, kini dapat menikmati konten tanpa harus membuat akun.
Saat ini, mereka mengklaim bahwa lebih dari 20.000 buku tersedia gratis untuk lembaga akademik dan sekolah menengah.
Jumlah buku yang tersedia pun terus bertambah setiap harinya karena banyak penerbit yang ikut bergabung.
JSTOR sendiri merupakan perpustakaan digital untuk para sarjana, peneliti, dan mahasiswa yang menyediakan lebih dari 12 juta artikel jurnal akademik, buku, dan sumber utama dalam 75 disiplin ilmu.
Seperti diketahui, virus corona sejauh ini telah menginfeksi 271.629 orang dengan angka kematian mencapai 11.282 dan 87.403 pasien dinyatakan sembuh.
Jumlah sebaran kasus paling banyak secara akumulatif masih ada di daratan China, yaitu 81.250 kasus.
Ada 3.253 kasus kematian yang dilaporkan. Sementara, jumlah pasien sembuh mencapai 71.266 kasus. Terbaru, jumlah kasus kematian di China dilampaui oleh Italia.
Italia menjadi negara kedua dengan jumlah total kasus infeksi virus corona terbesar setelah China, yaitu sebanyak 47.021.
Baca juga: Pemprov Jawa Timur Luncurkan Self Check Up Covid-19, Berikut Linknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.