Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami Terjang Flores, Lebih dari 1.300 Orang Meninggal

Kompas.com - 12/12/2019, 05:55 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Hari ini, 27 tahun yang lalu, tepatnya 12 Desember 1992, gelombang tsunami menghantam Pulau Flores bagian tengah dan timur.

Selain menyebabkan kehancuran infrastruktur, bencana tsunami tersebut juga merenggut ribuan jiwa.

Diberitakan Kompas.com (29//2018) lebih dari 1.300 orang dinyatakan meninggal, 500 orang hilang dan ribuan bangunan rusak baik itu karena terjangan ombak atau terkena reruntuhan gedung.

Gelombang setinggi 6-25 meter menyapu wilayah daratan hingga sejauh 300 meter setelah gempa berkekuatan 7,5 skala Richter mengguncang wilayah yang masuk dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Besaran gempa tersebut dinyatakan oleh Institut de Physique du Globe yang berkedudukan di Strasbourg, Perancis. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan angka yang berbeda, yakni 6,8 skala Richter.

Dua kabupaten yang paling terdampak dari kejadian ini adalah Kabupaten Sikka dan Ende. Namun, wilayah Kabupaten Sikka lebih banyak terdampak, karena posisinya yang terletak di sisi selatan.

Pusat gempa terdeteksi terletak di kedalaman 36 km di Laut Sawu di lepas pantai Maumere.

Meskipun  begitu, getaran dirasakan seluruh wilayah Flores, bahkan hingga Kupang, Pulau Kupang, dan Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Tanda-tanda Tsunami dan Cara Menghadapinya

Sejumlah pengungsi berlindung dengan tenda seadanya usai bencana tsunami yang melanda Pulau Flores, Sabtu, 12 Desember 1992.Kompas/Arbain Rambey Sejumlah pengungsi berlindung dengan tenda seadanya usai bencana tsunami yang melanda Pulau Flores, Sabtu, 12 Desember 1992.
Lumpuh total

Rumah penduduk, tempat ibadah, gedung-gedung sekolah, rumah sakit, dan beragam fasilitas umum lainnya porak-poranda akibat guncangan gempa ditambah terjangan air yang terbawa gelombang.

Berdasarkan pemberitaan Harian Kompas edisi 13 Desember 1992, dua kota di kabupaten terdampak, Maumere dan Ende lumpuh total.

Masyarakat pun dicekam rasa takut dan khawatir akibat bencana alam yang terjadi, terlebih karena pada saat itu gempa susulan masih saja terjadi hingga tengah malam.

Sebagian masyarakat berlarian ke arah dataran yang lebih tinggi, namun mereka justru dihadang oleh tanah longsor. Ini disebabkan oleh sejumlah daerah pantai Flores berkontur miring, berbukit, dan gunung-gunung.

Sejumlah 90 orang ditemukan meninggal pada operasi pencarian yang dilakukan hari itu juga, di tengah situasi yang masih mencekam. Kebanyakan korban ditemukan tertimbun reruntuhan bangunan.

Sementara lainnya ditemukan dalam kondisi luka-luka. Mereka mendapatkan perawatan di rumah sakit-rumah sakit, meski harus menempati lorong-lorong, karena ruang-ruang perawatan yang retak dan rusak.

Proses koordinasi pencarian juga proses pelaporan kejadian ketika itu sulit dilakukan karena sistem komunikasi darat, laut, dan udara mengalami gangguan.

Sejumlah kelompok aparat bahu-membahu memberikan bantuan, menyisir korban, dan mendirikan dapur umum bagi korban yang kehilangan tempat tinggalnya dan terpaksa tinggal di pengungsian.

Berdasarkan laporan per tanggal 15 Desember 1992, jumlah korban meninggal sudah terdata sebanyak 1.895 jiwa.

Banyaknya korban dan situasi yang belum kembali pulih menyebabkan aparat mau tidak mau melakukan penguburan masal.

Cara penguburan itu terpaksa ditempuh meski sejumlah keluarga korban belum ikhlas memakamkan sanak saudaranya secara massal.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com