Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Astigmatisme, Penyakit karena Bentuk Kornea Mata Tak Teratur

Kompas.com - 18/11/2019, 07:30 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astigmatisme merupakan kondisi kaburnya penglihatan. Ini dapat terjadi saat kornea berbentuk tidak teratur.

Kornea atau lensa yang bentuknya tidak beraturan mencegah cahaya untuk fokus dengan benar pada retina, suatu permukaan yang peka terhadap cahaya di bagian belakang mata.

Akibatnya, penglihatan menjadi kabur pada jarak berapapun dan membuat mata tidak nyaman, bahkan sakit kepala.

Dilansir dari American Optometric Association, astigmatisme sering terjadi dengan kondisi penglihatan lain, seperti miopia (rabun jauh) dan hiperopia (rabun dekat).

Kondisi penglihatan ini disebut sebagai kesalahan bias karena mempengaruhi bagaimana mata menekuk atau membiaskan cahaya.

Astigmatisme dapat diturunkan atau ada sejak lahir, di mana seiring waktu dapat menurun atau meningkat.

Baca juga: Menghilangkan Kantung Mata Secara Alami agar Lebih Percaya Diri

Pemeriksaan optometric komprehensif mencakup pengujian untuk astigmatisme.

Jika merasa diperlukan, dokter mata dapat memberikan kacamata atau lensa kontak yang membantu penderita dengan mengubah cara cahaya masuk ke mata.

Pengobatan lainnya yaitu prosedur kornea atau orthokeratology (ortho-k). Prosedur noninvasif tanpa rasa sakit, pasien memakai serangkaian lensa kontak kaku yang dirancang khusus secara bertahap membentuk kembali kelengkungan kornea mata.

Operasi laser juga dapat mengobati beberapa jenis astigmatisme. Laser akan mengubah bentuk kornea dengan menghilangkan sejumlah kecil jaringan mata.

Penyebab

Lengkungan kornea dan lensa membengkokkan cahaya yang masuk ke mata agar fokus secara tepat pada retina di belakang mata.

Penderita astigmatisme mempunyai permukaan kornea atau lensa dengan kelengkungan yang agak berbeda.

Permukaan kornea lebih berbentuk seperti bola daripada bulat, dan mata tidak bisa memfokuskan sinar cahaya ke satu titik.

Selain itu, kelengkungan lensa di dalam mata dapat berubah, menghasilkan peningkatan atau penurunan astigmatisme.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com