Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Awal Musim Hujan Bisa Berbeda di Setiap Wilayah?

Kompas.com - 09/10/2019, 08:40 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan sudah turun di beberapa wilayah. Selain Jakarta dan Bandung, hujan juga sudah mengguyur beberapa wilayah di Indonesia pada Selasa (8/10/2019).

Kedeputian Klimatologi BMKG Indra Gustari mengatakan sejumlah wilayah akan memasuki musim hujan dengan awal waktu yang berbeda-beda.

Musim hujan sendiri, menurut pengertian BMKG adalah saat suatu wilayah mendapatkan hujan lebih dari 50 mm per 10 hari diikuti 2 dasarian berikutnya.

“Di Sumatera, seperti sebagian Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah masuk musim penghujan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/10/2019).

Sementara di wilayah lain, yakni di beberapa daerah di Sumatera yang lain dan sebagian Kalimantan maupun Sulawesi diprediksi Oktober ini.

Adapun untuk wilayah Jawa, Indra menyebut, sebagian masuk musim hujan di akhir Oktober tapi sebagian besar akan masuk di bulan November.

Sedangkan Bali dan Nusa Tenggara serta Jawa lainnya, imbuhnya diprediksi awal Desember.

Terkait adanya musim hujan yang waktu mulainya berbeda-beda ini, Indra menyebut, hal ini karena dipengaruhi beberapa hal yang ada di beberapa daerah.

“Terdapat pengaruh lokal, seperti posisi topografis dan geografis,” terangnya.

Hal tersebut yang kemudian mempengaruhi munculnya musim hujan yang lain di masing-masing kawasan.

“Sebagai akibatnya, pola cuaca dan iklimnya bervariasi,” jelasnya.

Baca juga: Selain Rajin Cuci Tangan, Ini Tips agar Badan Tetap Prima di Musim Pancaroba

Jakarta hujan

Diberitakan Kompas.com, hujan akhirnya mengguyur Jakarta pada Selasa (8/10/2019) malam.

Selain Jakarta, wilayah Jawa Barat juga terpantau sudah turun hujan pada Selasa (8/10/2019) siang.

Adapun, dari pantauan BMKG wilayah Jawa Barat, hujan sudah mengguyur di Bandung Raya dan beberapa wilayah di Bogor dan Sukabumi.

Kepala BMKG Bandung, Toni Agus Wijaya, mengatakan hujan yang terjadi saat ini belum merata ke seluruh wilayah. Menurutnya hal tersebut lantaran masih adanya fase peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

"Ini tidak merata. Hanya beberapa wilayah di Bandung Raya, Sukabumi dan Bogor. Ini juga bukan hujan pertama di musim kemarau karena beberapa bulan lalu juga hujan," kata Toni seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (8/10/2019)

Toni menjelaskan, perkiraan akhir kemarau akan terjadi berbeda-beda di wilayah Jawa Barat.

Untuk Bandung Raya akan berakhir awal November, sementara Karawang, Cirebon dan Indramayu hujan turun pada Desember.

“Tak bisa disamaratakan karena ada beragam pola hujan. Wilayah utara seperti Indramayu, Karawang, Cirebon curah hujannya sedikit dibandingkan wilayah selatan,” katanya lagi.

Baca juga: Pancaroba, Sebagian Wilayah Jabar Diguyur Hujan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com