Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Susulan hingga 1.149 Kali, Warga Ambon Masih Butuh Bantuan Medis

Kompas.com - 07/10/2019, 13:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat masih terjadi lebih dari 1.000 gempa susulan di Ambon per Senin (7/10/2019) pukul 03.00 WIT pasca gempa bermagnitudo 6,5 yang terjadi pada 26 September 2019.

Jumlah gempa yang terdeteksi sebanyak 1.149 kali gempa susulan dan 122 di antaranya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar Maluku.

Salah satunya gempa berkekuatan magnitudo 3,4 dengan kedalaman 10 kilometer timur laut Ambon.

Sementara, gempa susulan lainnya memiliki kekuatan guncangan yang relatif lemah sehingga tidak dirasakan oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Senin (7/10/2019) pagi.

Melihat frekuensi kegempaan, guncangan dari hari ke hari cenderung menunjukkan penurunan.

Baca juga: Gempa Susulan di Ambon Terjadi hingga 1.120 Kali, Apa Analisisnya?

Data BPBD Provinsi Maluku per 6 Oktober 2019, pukul 18.00 WIT mencatat, total penyintas berjumlah 134.600 jiwa.

Rinciannya, Kabupaten Maluku Tengah 90.833 jiwa, Seram Bagian Barat 37.787 dan Kota Ambon 5.980.

Sementara itu, korban meninggal dunia berjumlah 37 jiwa.

“Sebaran titik penyintas tidak terfokus pada kelompok-kelompok besar sehingga menyulitkan tenaga personel kesehatan dalam memberikan pelayanan medis,” kata Agus.

Petugas medis seperti dokter umum, bidan, perawat, dan apoteker juga masih sangat dibutuhkan keberadaannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan pascabencana.

Sementara itu, jumlah kerusakan rumah mencapai 6.344 unit dengan tingkat kerusakan berbeda di beberapa wilayah.

Penanganan darurat untuk masyarakat di wilayah Ambon dan sekitarnya akan berlangsung hingga Rabu (9/10/2019) mendatang.

BNPB memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah terdampak untuk memastikan warga mendapat pelayanan dengan sebaik mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com