KOMPAS.com - Media sosial Twitter diramaikan dengan pembicaraan Menara Saidah, Senin (30/9/2019).
Hingga pukul 15.17 WIB, tercatat 2.213 warganet telah membicarakannya dan menempati posisi kedua daftar trending topic di Indonesia.
Beberapa warganet bahkan menganggap Menara Saidah memiliki kemiripan dengan Hotel de Luna, seperti yang ditulis oleh akun @Hniast1 dengan menyandingkan foto dua bangunan itu.
"Menara saidah sama hotel del luna apakah mereka masih ada hubungan pertemanan??
Anak drakor pasti paham," tulisnya.
Lantas bagaimana sejarah Menara Saidah?
Menara Saidah mulai dibangun pada tahun 1995 oleh kontraktor PT Hutama Karya dan selesai pada tahun 1998.
Nama Saidah diambil dari nama pemiliknya, Saidah Abu Bakar Ibrahim.
Saidah Abu Bakar Ibrahim merupakan mertua dari pemain film dan sinetron Inneka Koesherawati.
Menara Saidah memiliki desain yang unik dengan hiasan patung bernuansa Romawi.
Harian Kompas, 2 September 1999 menyebutkan, bangunan tersebut pernah menjadi kantor Sekretariat Panitia Pemilihan Umum (PPI) 1999.
Baca juga: Trending di Twitter, Apa Itu Trypophobia?
Tak hanya itu, gedung yang terletak di Jalan Letjen MT Haryono itu juga pernah menjadi kantor Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, seperti dikutip dari Harian Kompas, 2 Juni 2004.
Namun, bangunan megah tersebut ditutup untuk umum di tahun 2007 karena diduga bangunannya miring.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sempat berencana untuk mengambil alih pemanfaatan Menara Saidah pada tahun 2016.
Mengetahui rencana itu, sejumlah warga pun berharap agar bangunan itu direnovasi kembali.
"Kalau gedungnya berfungsi kembali, kan bisa berimbas positif bagi warga sekitar," kata Hafid, warga sekitar seperti diberitakan Harian Kompas, 3 Agustus 2016.
Menurut Hafid, sempat ada kegiatan renovasi pada pertengahan 2015, tetapi renovasi terhenti setelah berjalan dua bulan.
Hingga saat ini, Menara Saidah masih tak difungsikan dan terlihat mangkrak.
Bangunan itu dikelilingi pagar seng dan dijaga oleh beberapa orang.
Baca juga: #BebaskanDandhy dan #BebaskanAnandaBadudu, Trending di Twitter hingga Penggalangan Petisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.