JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo memastikan terus memantau perkembangan di Papua dan Papua Barat pasca-kerusuhan.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai meninjau tambak garam eks-tanah Hak Guna Usaha (HGU) di Desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (21/8/2019).
“Saya ikutin terus kok, ya. Tadi pagi saya telepon juga Pak Gubernur Mandacan (Dominggus Mandacan, red) di Papua Barat untuk menanyakan mengenai di Manokwari, apa sudah baik? Sorong seperti apa?” kata Presiden Jokowi, sebagaimana dikutip dari siaran pers Sekretariat Kabinet.
Tak hanya Manokwari dan Sorong, Jokowi mengaku juga mengikuti perkembangan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Baca juga: Kondisi Terkini di Manokwari, Sorong, dan Jayapura Versi Polri
Diketahui, saat situasi di Sorong dan Manokwari mereda, aksi demonstrasi meluas hingga Fakfak.
Rencananya, Jokowi akan ke Papua pada September 2019 untuk meresmikan Jembatan Holtekamp.
“Ya, baru kita atur dalam rangka untuk meresmikan Jembatan Holtekamp. Mungkin awal-awal bulan depan,” ujar Jokowi.
Baca juga: Polri: 25 Fasilitas Publik Rusak Pasca-demo di Manokwari dan Sorong
Jembatan sepanjang 433 meter itu dibangun dengan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun.
Keberadaan jembatan dengan tipe Pelengkung Baja ini memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw dari semula 2,5 jam menjadi 1 jam.
Selain itu, keberadaan jembatan ini juga menjadi solusi permasalahan kepadatan penduduk di Kota Jayapura. Sebelum adanya jembatan, penyebaran penduduk Kota Jayapura tidak merata.
Baca juga: Layanan Internet di Jayapura Masih Terganggu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.