JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menghubungi Koko, siswa SMA di Labuhanbatu yang gagal menjadi anggota Paskibraka. Diketahui, posisinya tiba-tiba tergeser oleh anak pejabat.
Di akun Instagramnya, @mahrawi_imam, Imam mengunggah video saat tengah menghubungi Koko dari tanah suci. Imam melakukan video call dengan Koko, yang saat itu mengaku tengah berada di Polres.
"Halo Koko..." kata Imam dalam video tersebut.
Suara Koko di seberang sambungan telepon terdengar terputus-putus.
"Sudah dipanggil untuk Paskibra?" tanya Imam.
Koko menjawab, bahwa dirinya belum bisa masuk ke dalam tim. Untuk sementara, dirinya dipasang sebagai cadangan.
"Memang cadangan?" tanya Imam lagi.
"Iya, Pak," balas Koko.
Video yang menampilkan komunikasi Imam dengan Koko terbilang singkat, hanya belasan detik.
Di keterangan foto, Imam menyampaikan rasa syukur karena akhirnya bisa ngobrol langsung dengan Koko, meski hanya lewat video call karena dirinya sedang menunaikan ibadah haji.
Ia berharap masalah yang dialami Koko sata ini bisa cepat selesai.
Baca juga: 5 Kisah Anggota Paskibraka, Diganti Anak Pejabat hingga 18 Hari Menghilang
"Alhamdulillaaah bbrp menit lalu saya berhasil menghubungi Koko, setelah semalam berusaha menelepon dari madinah. Semoga hari ini ada jalan keluar bagi Koko, Sang Calon Paskibra Labuhanbatu Sumut. Bismillaaah.....-IN," tulis Imam.
Sebelumnya, viral video seorang siswa SMA di Labuhanbatu yang gagal menjadi paskibraka lantaran digantikan seseorang di tengah perjalanan.
Siswa tersebut bernama Koko Ardiansyah. Di akun Instagram @ndorobeii, video berdurasi 6.35 detik, Koko didampingi ibunya menceritakan kisahnya. Dalam video yang tayang sebanyak 88.439 kali tersebut dia mengaku sedih dan kecewa.
Baca juga: Presiden Jokowi Kukuhkan 68 Anggota Paskibraka 2019
Pasalnya, dia sudah mengikuti beberapa tahapan untuk bisa mengibarkan bendera merah putih pada perayaan kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti. Dia sudah melewati tes fisik dan Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB).
Dalam pengumuman pun namanya tertera di urutan nomor 29. Dari situ kemudian dia ikut dalam pengukuran baju dan sepatu. Namun saat pengumuman untuk karantina, namanya sudah tidak ada lagi.
Baca juga: Kisah Anak Sopir Truk Terpilih Jadi Paskibraka Nasional, Tangis Ibu hingga Putra Kebanggaan Daerah
"Saat itu saya tidak tahu siapa yang menggantikan saya, sekarang saya sudah tahu siapa," katanya dalam video yang diunggah pada Selasa (13/8/2019).
Dalam video itu dia mengungkapkan kesedihan dan kekecewaannya. Dia tampak beberapa kali mengusap matanya. Kekecewaannya karena tidak bisa mendapatkan sertifikat paskibraka.
Padahal, lanjut dia, jika dia bisa menjadi anggota paskibraka di Labuhan Batu, maka untuk mendaftar menjadi anggota TNI akan menjadi gampang.
"Tapi karena gagal, mau gimana lagi. Kecewalah," katanya.
Baca juga: Di Pulau Reklamasi, Anggota Paskibraka Harus Tahan Panas dan Suara Dentuman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.