Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perang Hitu II

Kompas.com - 27/05/2024, 21:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Hitu II antara rakyat Hitu di Pulau Ambon melawan Belanda berlangsung dari tahun 1643 hingga 1646.

Pertempuran ini merupakan lanjutan dari Perang Hitu I yang dipimpin oleh Kapitan Hitu Kakiali dari tahun 1634 hingga 1643.

Tewasnya Kakiali akibat siasat licik Belanda tidak menyurutkan semangat rakyat Hitu dalam melancarkan perlawanan terhadap upaya penjajahan di tanah air mereka.

Dalam Perang Hitu II, rakyat Hitu dipimpin oleh Tulukabessi, yang membangun benteng pertahanan baru di gunung Kapahaha.

Oleh sebab itu, Perang Hitu II juga kerap disebut sebagai Perang Kapahaha.

Baca juga: Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Penyebab Perang Hitu II

Pada 1634, rakyat Hitu di bawah pimpinan Kapitan Kakiali mengobarkan Perang Hitu I melawan Belanda.

Perang Hitu I dilatarbelakangi oleh upaya kongsi dagang Belanda, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), memonopoli perdagangan rempah di kawasan Ambon.

Dalam memuluskan praktik monopolinya, VOC bersikap sewenang-wenang dan kerap memaksakan kehendaknya hingga membuat rakyat menderita.

Terlebih, VOC juga menerapkan Pelayaran Hongi atau Hongitochten, yakni pelayaran yang dilakukan oleh VOC dengan menggunakan senjata lengkap untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan.

Apabila ditemukan pelanggaran, biasanya para pelanggar akan dikenai hukuman yang disebut ekstirpasi atau pemusnahan pohon rempah-rempah, karena hasil yang berlebihan dianggap merugikan karena harganya akan jatuh.

Akibat kebijakan VOC tersebut, rakyat Hitu yang hidupnya semakin sengsara di wilayahnya sendiri, mengadakan perlawanan yang dipimpin oleh Kakiali.

Baca juga: Pelayaran Hongi: Tujuan dan Dampaknya

Ketika Kakiali ditangkap dan diasingkan ke Batavia (Jakarta), perlawanan rakyat dilanjutkan oleh Pattiwani sebagai pemimpin perang.

Karena penangkapan Kakiali membuat kemarahan rakyat semakin memburuk, VOC akhirnya membebaskan Kapitan Hitu tersebut dari pengasingannya di Batavia.

Setelah dibebaskan, Kakiali kembali memimpin pertempuran. Sadar akan sulitnya menyingkirkan Kakiali dari medan perang, Belanda menggunakan cara licik untuk membunuhnya.

Belanda menyuap Francisco de Teira, orang Spanyol yang dikenal oleh rakyat Hitu sebagai teman baik Kakiali untuk melakukan pembunuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com