Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Kompas.com - 19/05/2024, 06:06 WIB
Endang Mulyani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Natipij merupakan singkatan dari Nationale Indonesische Padvinderij (Pandu Islam Nasional).

Natipij ididirikan pada 2 April1926, oleh Jong Islamieten Bond (JIB) yang dibentuk pada masa kepemimpinan Wiwoho.

Organisasi ini dibina oleh Kasman Singodimedjo, tokoh JIB yang kelak menjadi Jaksa Agung dan Menteri Muda Kehakiman.

Di era itu, organisasi kepanduan dianggap sebagai pilar penting dalam pergerakan pemuda. Natipij menyusul menjadi salah satu pionir organisasi kepanduan setelah organisasi kepanduan tertua, Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) yang didirikan di Surakarta pada 1916 oleh Mangkunegara VII.

Baca juga: Siapa Nama Bapak Pandu Dunia?

Latar belakang Natipij

Dalam rangka menumbuhkan kesadaran keislaman pada usia anak-anak, perlu dibentuk wadah tersendiri.

Untuk mewujudkan gagasan seperti itu, Kasman Singodimedjo yang waktu itu menjadi pengurus JIB cabang Batavia, mendirikan organisasi pandu dalam JIB dengan nama Batavia Nationale Indonesische Padvinderij (Batavia Natipij).

Ketika Natipij dibentuk, ketua umum pertamanya adalah Mohammad Roem.

Tercatat pada tanggal 24 Desember 1929, diadakan rapat umum pertama Natipij oleh Tuan Sjuaib, guru agama pada HIS di Batavia.

Ia memulai dengan membacakan Qur'an dan membahas Natipij.

Kemudian disambung oleh sang ketua, Muhammad Roem, yang mengisahkan tentang tujuan, kebaikan, dan masalah keuangan Natipij.

Baca juga: Mohammad Roem: Peran, Kiprah, dan Penangkapan

Setelahnya, Emma Puradiredja mengusulkan bahwa kepanduan menjadi sarana penting untuk mendidik para pemuda agar menjadi manusia yang mandiri.

Perjalanan Natipij

Kendati Natipij adalah onderbouw JIB, pengurus Natipij sempat bersitegang dengan JIB.

JIB menghendaki Natipij tunduk pada JIB. Namun pada Kongres VII JIB di Malang, Mohamad Roem selaku ketua dan Azran selaku sekretaris menyampaikan bahwa JIB sudah tidak mampu lagi membina Natipij.

Kedua pengurus itu pun dipecat oleh JIB. 

Seiring dengan perkembangan Natipij, muncul hasrat bersatu bagi seluruh organisasi kepanduan Indonesia. Sehingga pada tanggal 23 Mei 1928, terbentuklah Persaudaraan Antara Pandu Indonesia (PAPI).

PAPI merupakan federasi dari organisasi kepanduan seperti Pandu Kebangsaan, INPO, SlAP, Natipij dan PPS.

PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

 

Referensi:

  • Islam, P. P. (2006). Jong Islamieten Bond Pergerakan Pemuda Islam. Jakarta: Museum Sumpah Pemuda.
  • H. D, Ridwan (2024). Negarawan Masjid: Keteladanan & Perjuangan Nasionalis-Islam Indonesia. Yogyakarta: Gaza Library Publishing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com