Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Tunggal RA Kartini

Kompas.com - 20/04/2024, 15:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Raden Ajeng Kartini, yang kini dikenal sebagai tokoh pejuang emansipasi perempuan, menikah dengan Bupati Rembang RM Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat,  pada 12 November 1903.

Dari pernikahan tersebut, lahir putra pertama sekaligus anak semata wayang RA Kartini, yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat.

Hanya empat hari setelah melahirkan Soesalit, RA Kartini meninggal dunia.

Pada masa awal kemerdekaan, Soesalit menjadi anggota militer. Namun, kedekatan dengan golongan kiri membuatnya dituding terlibat dalam peristiwa Pemberontakan PKI di Madiun pada 1948, kemudian ditangkap.

Berikut biografi singkat Soesalit Djojoadhiningrat.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Riwayat Pendidikan Soesalit Djojoadhiningrat

RA Kartini adalah istri keempat RM Adipati Ario Singgih Djojoadhinigrat, yang sat itu sudah memiliki tujuh orang anak.

Soesalit Djojoadhiningrat lahir di Rembang, Jawa Tengah, pada 13 September 1904.

Empat hari setelah melahirkan, RA Kartini meninggal dunia, menjadikan Soesalit Djojoadhiningrat anak semata wayangnya.

Ditinggalkan oleh sang ibu sedari bayi, Soesalit diasuh oleh sang nenek, yaitu Ngasirah.

Soesalit juga pernah diasuh oleh sang ayah, tetapi tidak lama karena RM Adipati Ario Singgih Djojoadhinigrat meninggal.

Soesalit menjadi yatim piatu di umurnya yang baru menginjak 8 tahun. Ia kemudian dirawat oleh kakak tirinya yang tertua, Abdulkarnen Djojoadiningrat.

Abdulkarnen bertanggung jawab penuh terhadap Soesalit, termasuk mempersiapkan pendidikan dan pekerjaan untuknya.

Baca juga: Kisah Perjuangan RA Kartini

Sama seperti sang ibu, Soesalit bersekolah di Europe Lagere School (ELS), yang ditujukan bagi orang Belanda dan keturunan bangsawan Jawa.

Pada 1919, Soesalit lulus dari ELS dan melanjutkan pendidikannya ke Hogare Burger School (HBS) Semarang.

Lulus dari HBS pada 1925, menempuh pendidikan di Rechthoogeschool (RHS) Batavia, sekolah tinggi hukum kolonial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com