Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Panitia Sembilan

Kompas.com - 12/09/2023, 22:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Panitia Sembilan merupakan panitia yang dibentuk oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Panitia Sembilan dibentuk pada awal Juni 1945, ketika BPUPKI dalam masa reses (masa istirahat) di antara dua sidangnya.

Tugas Panitia Sembilan adalah untuk membahas hasil sidang I BPUPKI (29 Mei - 1 Juni) tentang rancangan dasar negara.

Pasalnya, pada sidangnya yang pertama, anggota BPUPKI belum mencapai kesepakatan tentang dasar negara Indonesia karena terjadi perdebatan antara golongan nasionalis dan tokoh-tokoh Islam.

Sebagaimana namanya, anggota Panitia Sembilan ada sembilan tokoh, yang terdiri dari lima orang dari golongan nasionalis dan empat dari golongan Islam.

Tokoh yang termasuk Panitia Sembilan adalah Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, AA Maramis, Achmad Soebardjo, Agus Salim, KH Abdul Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, dan Abikoesno Tjokrosoejoso.

Berikut ini biografi singkat Panitia Sembilan.

Baca juga: Apa Maksud Dibentuknya Panitia Sembilan oleh BPUPKI?

Soekarno

Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Sosoknya mulai dikenal ketika menjadi anggota Jong Java, organisasi kepemudaan, cabang Surabaya pada 1915.

Sejak itu, ia aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Menjelang kemerdekaan, Soekarno merupakan tokoh yang menjadi ketua Panitia Sembilan.

Ia kemudian dikenal sebagai pencetus konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Pada masa kemerdekaan, Soekarno merupakan sosok proklamator sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia (RI).

Mohammad Hatta

Mohammad Hatta lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Sejak sebelum hingga proses proklamasi berjalan, Mohammad Hatta lah yang selalu mendampingi Soekarno.

Selain menjadi pendamping, Mohammad Hatta juga berperan penting dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com