KOMPAS.com - Idul Adha adalah salah satu hari raya umat Islam yang jatuh pada setiap tanggal 10 Zulhijah.
Hari Raya Idul Adha juga disebut sebagai Lebaran Haji dan Hari Raya Kurban.
Disebut demikian, karena pada 10 Zulhijah, umat Islam yang menunaikan ibadah haji sedang melaksanakan rukun haji terakhirnya dengan penyembelihan kurban.
Pada hari Idul Adha, umat Muslim berkumpul pada pagi hari untuk melaksanakan salat ied, dan dilanjutkan prosesi penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba, bagi yang mampu.
Hewan kurban yang telah disembelih kemudian disalurkan kepada masyarakat umum sebagai sarana ketakwaan kepada Allah SWT.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Raya Idul Adha dalam agama Islam?
Baca juga: Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad
Hari Raya Idul Adha tidak lepas dari kisah ketakwaan Nabi Ibrahim yang rela melakukan pengorbanan atas perintah Allah SWT.
Idul Adha memperingati ujian keimanan paling berat yang pernah diterima Nabi Ibrahim.
Dalam sejarah Islam, Nabi Ibrahim dikenal sebagai sosok yang kaya raya tetapi tidak lalai dalam taatnya kepada Allah.
Konon, Nabi Ibrahim memiliki 1.000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 unta. Harta yang cukup melimpah pada masanya.
Bahkan, riwayat lain mengatakan bahwa jumlah ternak Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor.
Suatu ketika, Nabi Ibrahim ditanya oleh seseorang, terkait pemilik ternak sebanyak itu.
Nabi Ibrahim menjawab bahwa ternak tersebut adalah milik Allah yang akan ia berikan semuanya apabila Allah menghendaki.
Bahkan, Nabi Ibrahim mengaku, ia pun akan memberikan putra kesayangannya, Ismail, apabila Allah juga menghendaki.
Baca juga: Sejarah Pedang Zulfikar, Senjata Legendaris Nabi Muhammad
Pernyataan Nabi Ibrahim itulah yang kemudian digunakan oleh Allah untuk mengujinya.