Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Rengasdengklok Dipilih sebagai Tempat Pengungsian?

Kompas.com - 08/11/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 16 Agustus 1945, terjadi sebuah peristiwa penting di Indonesia, yaitu peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Moh Hatta oleh golongan muda agar segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

Alasan Rengasdengklok dipilih sebagai tempat pengungsian adalah karena Rengasdengklok dianggap aman dari Jepang. 

Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang, Tokoh, Kronologi, dan Hasil

Alasan Rengasdengklok dipakai sebagai Tempat Ungsi

Memasuki Agustus 1945, posisi Jepang makin terpuruk dalam perang. Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Berita kekalahan Jepang ini pertama sampai di Indonesia lewat siaran radio luar negeri. Sutan Syahrir, pemuda yang mendengar kabar ini, langsung mengabari para golongan muda pro-kemerdekaan lainnya.

Mereka ingin proklamasi kemerdekaan segera dilakukan, tanpa perlu persetujuan Jepang atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Maka, pada tanggal 15 Agustus 1945, para golongan muda mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, terkait kapan proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan. 

Rapat ini dipimpin oleh Chareul Saleh yang kemudian disepakati bahwa kemerdekaan Indonesia berasal dari keputusan rakyat Indonesia, bukanlah Jepang. 

Malam harinya, para golongan muda mengutus Wikana dan Darwis untuk bertemu Soekarno dan Hatta. 

Mereka menuntut agar proklamasi kemerdekaan dilakukan tanggal 16 Agustus 1945. 

Apabila Soekarno-Hatta menolak, maka akan terjadi pergolakan besar. 

Kendati demikian, Soekarno-Hatta tetap menolak permintaan Wikana dan Darwis. 

Soekarno tidak bisa begitu saja melepas tanggung jawabnya sebagai ketua PPKI, sehingga ia harus berunding lebih dulu dengan badan buatan Jepang tersebut. 

Setelah itu, rapat kembali diadakan di Jalan Cikini 71, Jakarta. Rapat ini juga dihadiri oleh para tokoh golongan muda lainnya. 

Hasil dari rapat tersebut adalah membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok guna menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com