Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Dunia 2022: Didier Deschamps 2 Laga Menuju Catatan Bersejarah

Kompas.com - 13/12/2022, 16:40 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Semifinal Piala Dunia 2022 bakal menyajikan duel Perancis vs Maroko. Juru taktik Les Bleus, Didier Deschamps, hanya berjarak dua laga dari catatan bersejarah milik Vittorio Pozzo.

Timnas Maroko besutan Didier Deschamps akan melawan tim kejutan, Maroko, pada semifinal Piala Dunia 2022 Qatar.

Maroko yang melaju ke semifinal usai menyingkirkan Portugal menjadi kejutan terbesar di Piala Dunia 2022.

Baca juga: Semifinal Piala Dunia 2022 Perancis Vs Maroko, Garansi Masa Depan Deschamps

Skuad berjulukan Singa-singa Atlas itu menjadi tim Afrika pertama yang mampu menembus semifinal Piala Dunia FIFA.

Sementara itu, Perancis merupakan juara bertahan dengan koleksi dua gelar Piala Dunia.

Dua titel juara dunia itu diraih Les Bleus pada edisi 1998 di rumah sendiri dan 2018 di Rusia.

Dalam dua kesempatan menjadi juara dunia, di dalam tim Perancis selalu ada nama Didier Deschamps.

Baca juga: Bagaimana Rasanya Mengangkat Trofi Piala Dunia sebagai Kapten dan Pelatih?

Pada 1998, Deschamps adalah kapten Les Bleus saat mengangkat trofi Piala Dunia FIFA untuk kali pertama.

Kemudian pada 2018, Deschamps membawa Perancis memenangi gelar kedua Piala Dunia sebagai pelatih.

Deschamps pun masuk daftar elite bersama Mario Zagallo dan Franz Beckenbauer sebagai orang yang mampu menjuarai Piala Dunia sebagai pelatih dan pemain.

"Saya merasa dalam posisi istimewa," kata Deschamps soal pencapaiannya itu, dikutip dari laman resmi FIFA.

"Saya bangga menjadi salah satu dari hanya tiga orang di seluruh dunia. Saya berada di tempat yang bagus bersama Franz dan Zagallo. Meski usia kami berbeda, kami memiliki kesamaan. Jadi itu tidak masalah bagiku," imbuh pria yang kini berusia 54 tahun tersebut.

Kapten timnas Perancis, Didier Deschamps, mengangkat trofi Piala Dunia 1998. Perancis tampil sebagai juara Piala Dunia 1998 usai mengalahkan Brasil dengan skor 3-0 pada laga final yang digelar di Stadion Stade de France, 12 Juli 1998.AFP/PIERRE VERDY Kapten timnas Perancis, Didier Deschamps, mengangkat trofi Piala Dunia 1998. Perancis tampil sebagai juara Piala Dunia 1998 usai mengalahkan Brasil dengan skor 3-0 pada laga final yang digelar di Stadion Stade de France, 12 Juli 1998.

Baca juga: Prediksi Argentina Vs Kroasia, Perancis Vs Maroko di Semifinal Piala Dunia 2022

Kini, dengan Perancis lolos ke semifinal Piala Dunia 2022, Didier Deschamps hanya berjarak dua laga dari catatan bersejarah mendiang Vittorio Pozzo.

Hingga kini, Pozzo adalah satu-satunya pelatih yang mampu membawa sebuah tim menjuarai dua Piala Dunia secara beruntun.

Pozzo yang meninggal dunia pada 21 Desember 1968 adalah pelatih Italia saat mereka memenangi Piala Dunia 1934 dan 1938.

Untuk menyamai catatan Pozzo itu, Deschamps harus membawa Perancis mengalahkan Maroko di semifinal lalu memenangi partai puncak Piala Dunia 2022.

Jika Deschamps bisa melakukan itu, rekornya akan terasa semakin spesial lantaran ia punya satu trofi Piala Dunia sebagai pemain, sesuatu yang tak dimiliki Vittorio Pozzo.

Simak update dan kabar terbaru soal Piala Dunia 2022 Qatar, dari jadwal, hasil, klasemen, hingga sisi lain dalam lipsus berikut ini: Gebyar Qatar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Thailand Open 2024: Fikri/Bagas Gugur, Ahsan/Hendra Tumpuan Ganda Putra Indonesia

Hasil Thailand Open 2024: Fikri/Bagas Gugur, Ahsan/Hendra Tumpuan Ganda Putra Indonesia

Badminton
PBSI Ungkap Komitmen Apriyani Rahayu Tampil di Olimpiade Paris 2024

PBSI Ungkap Komitmen Apriyani Rahayu Tampil di Olimpiade Paris 2024

Badminton
Alasan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis pada Usia Muda

Alasan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis pada Usia Muda

Badminton
Tekad Pemain Persib Akhiri Dahaga Juara Satu Dekade

Tekad Pemain Persib Akhiri Dahaga Juara Satu Dekade

Liga Indonesia
Harapan PBSI Usai Kervin/Marcus Pensiun: Fikri/Bagas-Leo/Daniel Capai Performa Terbaik

Harapan PBSI Usai Kervin/Marcus Pensiun: Fikri/Bagas-Leo/Daniel Capai Performa Terbaik

Badminton
PSSI Ungkap Alasan Harga Tiket Timnas Indonesia Melonjak Drastis

PSSI Ungkap Alasan Harga Tiket Timnas Indonesia Melonjak Drastis

Timnas Indonesia
Mundur dari Pelatnas, Kevin Sanjaya Ungkap Rasa Syukur

Mundur dari Pelatnas, Kevin Sanjaya Ungkap Rasa Syukur

Badminton
Alasan Paulo Fonseca Jadi Pilihan Utama untuk Melatih Milan

Alasan Paulo Fonseca Jadi Pilihan Utama untuk Melatih Milan

Liga Italia
SUGBK Gelar Konser Jelang Laga Timnas, PSSI Periksa Kualitas Rumput

SUGBK Gelar Konser Jelang Laga Timnas, PSSI Periksa Kualitas Rumput

Timnas Indonesia
Hasil Lisensi Klub PSSI: Hanya 9 Tim Liga 1 Lolos

Hasil Lisensi Klub PSSI: Hanya 9 Tim Liga 1 Lolos

Liga Indonesia
Ten Hag Tegaskan Man United Ingin Pertahankan Bruno Fernandes

Ten Hag Tegaskan Man United Ingin Pertahankan Bruno Fernandes

Liga Inggris
Kevin Sanjaya Mundur dari Pelatnas, Perpisahan The Minions Digelar di Indonesia Open 2024

Kevin Sanjaya Mundur dari Pelatnas, Perpisahan The Minions Digelar di Indonesia Open 2024

Badminton
Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, Termurah Rp 250.000

Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, Termurah Rp 250.000

Timnas Indonesia
Penampakan VAR Mobile yang Diterapkan di Championship Series Liga 1

Penampakan VAR Mobile yang Diterapkan di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Kemenpora Bersiap Indonesia Tuan Rumah Asian School Badminton Championship 2024

Kemenpora Bersiap Indonesia Tuan Rumah Asian School Badminton Championship 2024

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com