Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Liga Champions 1997-1998, Saat Dynamo Kiev Lumat Barcelona di Camp Nou

Kompas.com - 18/10/2021, 15:30 WIB
Kevin Topan Kristianto

Penulis

KOMPAS.com - Dynamo Kiev akan kembali berjumpa dengan Barcelona pada tengah pekan ini.

Duel Barcelona vs Dynamo Kiev ini merupakan rangkaian pertandingan Grup E Liga Champions 2021-2022, yang digelar di Camp Nou, Rabu (20/10/2021) malam WIB.

Dynamo Kiev dan Barcelona saat ini berada dalam performa kurang bagus di fase grup.

Akan tetapi, Dynamo Kiev bisa dibilang lebih baik sejauh ini. Pasalnya dalam dua laga terakhir mereka masih bisa mendapat satu poin. Sedangkan, Barcelona belum meraih poin sama sekali.

Baca juga: Sejarah dan Profil Stadion Camp Nou, Markas Barcelona

Dua pertandingan fase grup sebelumnya, pasukan Ronald Koeman menelan kekalahan.

Pada pertandingan pertama, Barcelona kalah 0-3 dari Bayern Muenchen. Kemudian klub yang identik dengan warna biru-merah itu kalah 0-3 lagi dari Benfica.

Pada laga Rabu nanti, Dynamo Kiev akan kembali berjumpa dengan Barcelona.

Bicara soal rekor pertemuan dalam empat laga terakhir, Barcelona selalu menang atas Dynamo Kiev.

Baca juga: Asal-usul Warna Biru-Merah yang Melekat pada Jersey Barcelona

Namun, jauh sebelum itu, Barcelona memiliki kenangan buruk saat menghadapi Dyanmo Kiev di Camp Nou.

Pada gelaran Liga Champions musim 1997-1998, Dynamo Kiev menghancurkan Barcelona di Camp Nou.

Klub asal Ukraina itu sukses menundukkan Barcelona pada fase Grup Liga Champions 1997-1998.

Bermain di Stadion Camp Nou, 5 November 1997, Dynamo Kiev yang kala itu masih diperkuat Andriy Shevchenko mampu mengalahkan Barcelona dengan skor telak 4-0.

Baca juga: Kisah di Balik Pembuatan Trofi Liga Champions

Andriy Shevchenko yang baru berusia 21 tahun ketika itu, menjadi bintang Dynamo Kiev berkat tiga gol alias hattrick ke gawang Barcelona.

Shevchenko memimpin barisan lini depan Dynamo Kiev bersama rekan setimnya, Sergiy Rebrov yang juga cetak satu gol ke gawang Barcelona.

Barcelona yang saat itu dilatih oleh Lous van Gaal dibuat tak berdaya meski menurunkan pemain-pemain seperti Rivaldo, Luis Figo, Sergi Barjuan, Giovanni, dan Vitor Baia pada malam itu.

Liga Champions 1997-1998 menjadi musim buruk bagi Barcelona pada saat itu.

Baca juga: Cara Pengucapan yang Benar Nama-nama Pemain di Liga Champions 2021-2022

Pasalnya, Barcelona harus puas menjadi juru kunci grup dengan hanya mampu memetik lima poin dari enam pertandingan, sebagaimana berdasarkan data Transfermakrt.

Lima poin klub berjuluk Blaugrana itu didapat setelah bermain imbang dua kali melawan PSV Eindhoven dan satu kemenangan saat menghadapi Newcastle United.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maarten Paes 'Kelas', Menangi Derbi bersama FC Dallas

Maarten Paes "Kelas", Menangi Derbi bersama FC Dallas

Liga Lain
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Timnas Indonesia
Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com