KOMPAS.com - Eks pelatih Persib Bandung dan Persija Jakarta, Arcan Iurie, dideportasi dari Indonesia.
Pendeportasian pria asal Moldova itu dikarenakan masa berlaku izin tinggalnya sudah habis pada 2019.
"Arcan Iurie dideportasi dari Indonesia pada 16 Juli 2021 menggunakan pesawat Turkis Airlines dan transit di Istanbul, kemudian melanjutkan ke Moldova," kata Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Adrian Nugroho ditemui di Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang, Selasa (14/9/2021).
Kepada penyidik, Iurie mengaku mengetahui izin tinggal tetapnya (Kitap) habis pada 2019.
Baca juga: Kenapa Ada Lintasan Atletik di Stadion Sepak Bola Indonesia?
Namun, Iurie tidak dapat membayar denda overstay lantaran uangnya habis untuk berobat. Arcan Iurie mengalami sakit stroke sejak Tahun 2018.
Sejak itu, uang tabungannya habis untuk berobat, sementara dirinya tidak memiliki penghasilan.
"Dia menjalani pengobatan sejak 2018. Dia sakit strok dan tidak mempunyai penghasilan," ujar dia.
Pria asal Moldova itu tercatat tinggal di Perumahan Graha, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
Baca juga: Asal-usul Persija Jakarta Dijuluki Macan Kemayoran
Bagi penggemar sepak bola Tanah Air, Arcan Iure bukanlah sosok asing.
Datang ke Indonesia awal 2000-an, Iure pernah melatih sejumlah klub papan atas Indonesia. Mulai dari Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya
Selain ketiga klub itu, Iurie juga sempat menjadi juru taktik Persik Kediri, Semen Padang, Bhayangkara FC, Persita Tangerang, Madura FC, Borneo FC, Cilegon FC, Dispora Aceh, dan terakhir Persatuan Sepakbola Manokwari.
Dari sejumlah klub tersebut, prestasi terbaik Iurie sebagai pelatih adalah ketika membawa Persija Jakarta ke final Divisi Utama Liga Indonesia dan Piala Indonesia tahun 2005.
Baca juga: Jacksen F Tiago, Orang Brasil yang Sukses Meniti Karier di Sepak Bola Indonesia
Catatan bagus itu membuat Persib Bandung tertarik menggaet Iurie.
Bersama Persib, pelatih kelahiran 15 November 1964 itu sukses dengan membawa tim menjadi juara paruh musim untuk Wilayah Barat Liga Indonesia 2007.
Namun, walaupun menjadi juara paruh musim, Persib tak mampu menjadi juara liga di akhir musim.
(Sumber: Kompas.com/Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.