KOMPAS.com - Senam Poco-poco pernah begitu populer di Tanah Air. Bahkan, senam Poco-poco sempat mendunia dan masuk buku rekor Guinness World Records.
Poco-poco termasuk jenis senam irama. Senam ini berasal dari tarian Poco-poco, yaitu jenis tarian modern asli Indonesia yang kemudian banyak dijadikan sebagai gerakan dasar senam tersebut.
Selain senam poco-poco, senam kesegaran jasmani, dan senam perwosi termasuk dalam senam irama.
Pada 2018 lalu, digelar kegiatan senam Poco-poco yang diikuti oleh 65.000 orang. Senam Poco-poco ini pun memecahkan rekor Guinness World Records.
Rekor dunia senam Poco-poco dengan peserta terbanyak itu dijadikan sebagai hadiah untuk Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-73 Republik Indonesia serta menyambut Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang.
Baca juga: Jenis dan Pola Gerak Dominan dalam Senam Lantai Tanpa Alat
Poco-poco adalah sebuah lagu yang berasal dari Maluku. Lagu ini diciptakan oleh Arie Sapulette.
Pada 1993, Arie dan juga sang kakak, Ferry Sapulette, yang tergabung dalam Nanaku Group memainkan dan merekam lagu Poco-poco.
Lagu Poco-poco kemudian dipopulerkan oleh mendiang Yopie Latul pada 1995.
Saat itu, Yopie Latul sedikit memodifikasi lagu Poco-poco dengan aransemen house music sehingga terdengar lebih energik.
Kepada KOMPAS.com pada Agustus 2018 lalu, Ferry mengatakan bahwa poco-poco memiliki makna menggemaskan dalam bahasa Ternate.
Baca juga: Senam Lantai: Pengertian, Jenis, Ragam Gerakan, dan Manfaatnya
"Istilah poco-poco itu, kan, istilah untuk bayi yang lucu, montok, yang menggemaskan. Tapi Arie balikkan itu seakan-akan ke gadis cantik yang poco-poco, yang menggemaskan," ungkap Ferry.
Ferry menambahkan, gerakan tarian poco-poco terinspirasi dari gerakan senam para tentara.
Ferry dan Arie memang besar di lingkungan tentara karena ayahnya merupakan seorang tentara angkatan darat yang bertugas di Ternate saat itu.
Baca juga: Pedoman Penilaian dalam Perlombaan Senam Lantai
Melansir Bobo.Grid.id, awalnya senam Poco-poco hanya populer di kalangan TNI dan Polri.
Di kalangan TNI dan Polri, senam Poco-poco dijadikan sebagai gerakan untuk senam irama.
Dasar gerakan poco-poco adalah dua kali gerak ke kanan, dua kali gerak ke kiri, mundur, dan memutar. Seiring perjalanan waktu, gerakan poco-poco pun terus berkembang.
Pada 2000-an tarian poco-poco mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia ketika TVRI Jakarta mulai menyiarkan program "Dansa Yo Dansa".
Sejak saat itu, senam Poco-poco semakin populer dan dikenal luas oleh masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.