Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Peluru: Sejarah, Peraturan, dan Jenis Gaya

Kompas.com - 27/03/2021, 16:20 WIB
Medikantyo Junandika Adhikresna,
Mochamad Sadheli

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tolak peluru merupakan salah satu nomor perlombaan pada olahraga atletik dalam kategori lempar.

Perlombaan tolak peluru sendiri telah dikenal sejak lama sebelum menjadi bagian dari cabang olahraga atletik di era modern.

Lebih lengkapnya berikut adalah penjelasan mengenai sejarah, peraturan, hingga jenis gaya dalam olahraga tolak peluru.

Sejarah Awal Tolak Peluru

Pengertian dari olahraga tolak peluru sendiri, seperti mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah olahraga dengan menolakkan peluru yakni bola yang terbuat dari besi atau kuningan.

Baca juga: Lompat Tinggi: Sejarah dan Jenis-jenisnya

Sebelum berkembang seperti sekarang, tolak peluru diperkirakan berasal dari tradisi budaya Celtic di dataran tinggi Skotlandia yang awalanya menggunakan batu.

Bukti pertama dari awalnya adu kekuatan dengan melempar batu berasal dari sebuah catatan pada abad. ke-13, seperti dilansir dari laman Sports Rec.

Kegiatan serupa juga ditemukan di wilayah lain seperti Yunani, serta di beberapa kawasan benua Eropa lain sebagai ajang adu kekuatan antar prajurit pada abad pertengahan.

Namun, ketika itu belum ada pengukuran atau ketentuan resmi mengenai bentuk hingga berat batu maupun logam lain yang menjadi objek lemparan.

Hingga pada akhir abad ke-19, ketentuan mengenai tolak peluru dibuat secara resmi dan dimasukkan dalam daftar olahraga Olimpiade di Athena, Yunani pada 1896.

Baca juga: Atletik: Sejarah, Cabang-cabang, dan Tokoh di Era Modern

Peraturan dalam Olahraga Tolak Peluru

Sasaran dalam olahraga tolak peluru adalah menempatkan peluru pada titik jatuh sejauh mungkin setelah melakukan tolakan.

Badan Atletik Dunia (World Athletic) juga telah menetapkan peraturan terkait perlombaan tolak peluru seperti daerah lempar, ukuran dan perat peluru, hingga rangkaian penyelenggaraan lomba.

Peraturan dalam perlombaan tolak peluru berdasarkan ketetapan Badan Atletik Dunia dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Seorang atlet harus melempar peluru dalam area lingkaran berdiameter sekitar 2,134 meter, dilengkapi papan tumpuan setinggi 10 sentimeter di garis batasnya.
  • Peluru tersebut harus jatuh dalam sektor tujuan yang memiliki radius 34,92 derajat dari area lempar, agar tidak mengalami diskualifikasi.
  • Ketika melakukan lontaran, seorang peserta atau atlet hanya boleh menggunakan satu tangan dengan posisi lebih tinggi dari bahu.
  • Durasi bagi seorang atlet sejak namanya dipanggil hingga selesai melakukan lontaran dalam area terbatas selama 60 detik.
  • Atlet tersebut baru bisa meninggalkan lingkaran atau area perlombaan setelah peluru yang ia lontarkan mendarat pada wilayah tujuan
  • Ukuran peluru yang digunakan memiliki diameter sekitar 103 hingga 125 milimeter.
  • Berat peluru untuk atlet putra mencapai 7,26 kilogram, sementara ukuran berat peluru untuk putri adalah 4 kilogram.

Baca juga: Cabang dan Macam-macam Nomor Olahraga Atletik

Jenis Gaya dalam Tolak Peluru

Adapun di dalam tolak peluru terdapat dua macam gaya yaitu teknik glide atau disebut juga sebagai O’Brien dan spin.

Kedua jenis gerakan tersebut memiliki dasar serupa sesuai peraturan utama dalam tolak peluru yakni menempatkan peluru di antara kepala dan bahu.

Perbedaan jenis gaya maupun rangkaian melakukan tolakan dengan teknik glide maupun spin bisa diketahui melalui penjelasan berikut

  • Teknik glide atau gaya O’Brien

Ciri utama dari gaya glide ini adalah sikap atlet jelang melakukan tolakan yang membelakangi garis lingkar dalam area lemparan.

Baca juga: Senam: Sejarah, Pengertian, Jenis, dan Teknik Dasar

Untuk melakukan lemparan atau tolakan peluru dengan gaya glide atau O’Brien seorang atlet bisa melakukan langkah berikut:

  1. Memegang peluru pada bagian pangkal jari bukan telapak tangan dengan memposisikan ibu jari di bawah peluru.
  2. Peluru diletakkan pada sekitar leher tepat di dekat dagu
  3. Siku dari pelempar mengarah keluar sehingga terbentuk sudut sekitar 45 derajat.
  4. Berdiri membelakangi target lemparan, dengan kaki kanan berada di garis batas belakang lingkaran sedangkan kaki kiri condong ke depan.
  5. Tumpuan tubuh terletak pada kaki kanan dengan lutut menekuk sekitar 75 derajat untuk mendorong tubuh sehingga terlihat seperti meluncur ketika melontarkan peluru.
  6. Kaki kiri kemudian diluruskan bersamaan ketika memutar pinggul.
  7. Usai melempar peluru menuju sasaran, lantas pergelangan tangan dibalikkan.

Baca juga: Berat dan Ukuran Peluru pada Tolak Peluru

  • Teknik spin

Dalam melakukan teknik spin, seorang atlet membutuhkan kekukatan saat memutar tubuh yang kemudian menentukan jauhnya jarak peluru saat dilontarkan.

Gaya tolak peluru jenis spin dilakukan oleh seorang atlet dengan rangkaian gerakan sebagai berikut:

  1. Peluru dipegang menggunakan pangkal jari, dengan posisi berada di samping leher di bawah telinga.
  2. Siku pelempar mengarah keluar, posisi kepala dan tubuh tegak, sedangkan tangan kiri merentang ke samping.
  3. Kemudian tubuh bagian atas diputar sekitar seperempat putaran ke arah kanan hingga siku menghadap arah jatuhnya peluru.
  4. Putaran dilakukan dengan kaki kanan, usahakan menjaga posisi bahu, kemudian menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan berat tubuh dengan lutut sedikit menekuk.
  5. Arah putaran dengan kaki kanan tersebut berlawanan dengan arah jarum jam.
  6. Posisi berputar harus terus dilakukan hingga sesaat sebelum melempar peluru.

Baca juga: 4 Teknik Dasar Renang Gaya Dada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Penyesalan Jose Mourinho Menolak Timnas Portugal

Liga Italia
Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Kata STY soal Rizky Ridho dan Justin Hubner Serta Misteri Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Saat Eks Liverpool Dukung Guinea Menang Lawan Timnas Indonesia...

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Sebut Lini Belakang Garuda Muda Nyaris Runtuh

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Shin Tae-yong Ungkap Kondisi Timnas U23 yang Tidak Baik-baik Saja

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com