KOMPAS.com - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina menolak skenario penghentian liga dan memberikan gelar juara ke pemuncak klasemen.
Liga Italia 2019-2020 sedang dihentikan sementara karena pandemi virus corona.
Roda kompetisi berhenti sejak 9 Maret lalu dan diperkirakan akan dilanjutkan pada 3 April 2020.
Namun, dengan kasus corona yang belum tuntas di Italia, perkiraan itu kemungkinan besar meleset.
Baca juga: Jika Dilanjutkan dalam Waktu Dekat, Serie A ibarat Pemusik di Kapal Titanic
Dilansir dari Football Italia, Kamis (26/3/2020), Gabriele Gravina selaku Presiden FIGC memberikan pernyataan soal kelanjutaan Liga Italia.
Gravina menegaskan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kompetisi hingga pekan terakhir.
"Selama masih bisa diusahakan, saya akan mencoba menjaga harapan untuk menyelesaikan kompetisi 2019-2020," ujarnya.
Lebih lanjut, Gravina menolak skenario penghentian liga musim ini secara permanen dan memberikan gelar juara kepada pemuncak klasemen saat ini.
Baca juga: Klub Serie A Tolak Wacana Liga Champions dan Liga Europa Dimainkan Akhir Pekan
Puncak klasemen Liga Italia saat ini masih diduduki Juventus dengan 63 poin.
"Membatalkan kompetisi dan menyerahkan gelar juara kepada siapa pun dalam kondisi ini saya anggap sebagai sebuah kekalahan," tutur Gravina.
Namun, untuk mematuhi saran UEFA, FIGC masih belum bisa memberikan kepastian.
Seperti yang diketahui, UEFA telah menyatakan bahwa liga-liga domestik Eropa musim ini diharapakan rampung pada 30 Juni 2020.
Baca juga: Liga Italia Dihentikan karena Corona, Gelandang AC Milan Mulai Rindu Lapangan
"Liga Italia 2019-2020 masih memiliki 13 pertandingan sisa. Sulit memperkirakan kapan liga bisa dimulai lagi melihat situasi yang ada. Kalau perlu, kami akan meminta UEFA untuk menyelesaikan kompetisi melebihi tenggat 30 Juni," ucap Gravina.
"Yang jelas, butuh waktu 45-60 hari untuk menyelesaikan liga. Jika kami diberi waktu pada bulan Juli dan Agustus, itu bisa menjadi referensi periode Liga Italia bisa diselesaikan," tutur pria 66 tahun itu menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.