KOMPAS.com - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan pihaknya masih terus berupaya mencari solusi alternatif untuk Olimpiade 2020 Tokyo.
Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan bergulir pada 24 Juli-8 Agustus 2020.
Namun, mulai banyak usulan agar ajang empat tahunan itu ditunda menyusul makin meluasnya dampak dari penyebaran virus corona.
Belum lama ini, IOC menyatakan akan berupaya agar Olimpiade 2020 tetap terlaksana sesuai jadwal.
Usulan tersebut dipertanyakan banyak pihak.
Dikutip BolaSport.com dari Firstpost, Thomas Bach bersikukuh bahwa Olimpiade 2020 tak akan dibatalkan.
"Pembatalan turnamen tidak ada dalam agenda IOC. Kami berkomitmen menyukseskan Olimpiade," kata Bach.
Bach menyebut IOC memiliki satuan tugas yang melibatkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Satgas tersebut menilai masih terlalu dini membuat keputusan soal kelangsungan Olimpiade dan efek pandemi virus corona terhadap pesta olahraga empat tahunan itu.
"Kami masih tidak tahu situasi ke depan. Tentu IOC mempertimbangkan beragam skenario. Namun, masih ada empat bulan lagi untuk Olimpiade," tutur Bach.
Baca juga: Asosiasi Olimpiade Inggris Dukung Keputusan IOC terkait Olimpiade Tokyo 2020
"Hal yang membuat pandemi virus corona menjadi tak biasa dan sangat sulit adalah ketidakpastiannya. Tak ada yang bisa menduga apa yang terjadi besok, bulan depan, apalagi enam bulan ke depan," ucap dia melanjutkan.
Ia juga memastikan bahwa IOC tetap mengutamakan faktor keselamatan dan kesehatan semua pihak dalam proses pengambilan keputusan.
"Berkat kebijakan manajemen risiko selama empat tahun dan asuransi, IOC akan tetap bisa beroperasi dan mewujudkan target kami," kata Bach.
Bach menyiratkan bahwa Olimpiade 2020 harus menjadi simbol harapan di tengah situasi yang tak pasti.
"Ke-206 komite Olimpiade nasional tiap negara dan para federasi olahraga internasional sepakat bahwa dunia butuh simbol harapan dalam situasi sulit. IOC ingin api Olimpiade bisa jadi cahaya di ujung jalan yang gelap seperti sekarang," tuturnya lagi.
Data dari worldometers.info per hari Jumat (20/3/2020) ketika berita ini ditulis, sudah ditemukan 246.577 kasus positif virus corona di seluruh dunia.
Virus ini juga sudah menelan 10.049 korban meninggal dunia, sementara 88.8486 kasus dinyatakan sembuh. (Lariza Oky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.